Jakarta-InfoNTT.com,- Focus Group Discussion (FGD) yang dibuat oleh Fraksi Partai Golkar DPR RI, Rabu (26/02/2020) sejak pagi hingga siang hari di gedung DPR RI, menghadirkan berbagai pihak untuk berdiskusi terkait Omnibus Law Cipta Kerja.
Para narasumber yang hadir dalam pembahasan ini, yakni dari perspektif pengusaha yang diwakili Rosan Roslani (Ketua Umum KADIN), Haryadi Sukamdani (Ketum APINDO) dan Anton Supit (Ketua APINDO).
Sedangkan perspektif buruh oleh Presiden dan pimpinan Serikat Buruh Andi Gani, Said Iqbal, Elly Rosita, Ristadi dan Sekretaris Menko Perekonomian Susiwiyono, serta pakar hukum Prof. Dr. Satyo Arinanto.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai pembahas dalam forum ini, mencatat kesimpulan dari perspektif narasumber yang hadir.
Menurut Melki Laka Lena, yang terpenting dalam FGD ini adalah kepentingan bangsa dan Negara harus didahulukan di atas kepentingan buruh dan pengusaha. Sehingga bersama pemerintah dan DPR RI, semua pihak terkait dalam pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja kluster ketenagakerjaan diajak terlibat membahas secara jerni dan tenang.
”Semua elemen harus mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara. Tidak boleh ada yang masuk dengan kepentingan individu, karena bagaimana pun bangsa dan Negara itu nomor satu,” jelas Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini.
FGD ini dibuka oleh Ketum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan dihadiri pimpinan Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI dan anggota FPG DPR RI serta tamu undangan lainnya.
Laporan: Chris Bani
