Amarasi-InfoNTT.com,- Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Oehonis milik Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang merupakan salah satu BUMDes yang saat ini terbilang sukses dan mulai berkembang serta cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
Direksi BUMDES Oehonis Petra Nomtanis,S.Pt kepada media ini, Minggu (30/08/2020) mengatakan, BUMDES adalah salah satu usaha mikro kecil sebagai penggerak masuknya PAD di desa sekaligus membantu masyarakat sehingga tidak perlu ke tempat yang jauh.
BUMDes Oehonis sudah beroperasi selama 3 tahun berjalan, hingga sampai saat ini banyak lika-liku dalam perjalanan BUMDes Oehonis dengan banyak faktor yang mempengaruhi. Tidak segampang membalikkan telapak tangan untuk mengelola lembaga yang satu ini, karena di sini, para penanggung jawab berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, namun terkadang ada juga pemahaman masyarakat yang membuat sedikit kecewa.
Dirinya bercerita, awal berdirinya BUMDes ini dari tahun 2017. Petra lalu dipercaya menahkodai BUMDes Oehonis, ditambah dengan sekertaris, bendahara dan anggota. Semuanya berjumlah 7 orang.
Saat ini sudah ada 3 jenis usaha yang sementara beroperasi, yaitu jasa sewa tenda, jual beli sembako dan bahan bangunan. Total PAD yang dihasilkan setiap tahunnya ke Pemerintah Desa Oenoni II kurang lebih 18 juta rupiah.
“Ketiga jenis usaha ini berjalan baik, namun ada satu kendala yang yang kami alami, seperti jasa sewa tenda. Di mana sering adanya pembatalan di orderan karena faktor kendaraan untuk mengantar tenda-tenda ini, sehingga untuk jarak yang jauh sebagian saja yang dilayani, mengingat jarak maka tentu jasa sewa mobil pun sedikit mahal,” ungkap pria yang pernah belajar pertanian lahan kering di Israel ini.
Walaupun begitu, dirinya berupaya melayani dengan tetap mengutamakan kenyamanan, khususnya bagi masyarakat di Desa Oenoni II dalam mencukupi kebutuhan yang ada baik dari rumah tangganya dan juga kebutuhan lainnya.
“Rencananya tahun ini kami akan berusaha bagaimana cara sehingga BUMDes Oehonis bisa memiliki mobil sendiri agar pelayanan jasa sewa tenda ini lebih menyentuh semua desa yang ada di Kabupaten Kupang, lebih khususnya empat kecamatan di Amarasi,” ujarnya.
Adapun jenis usaha lain di BUMDes Oehonis adalah perbengkelan dan las. Di mana sampai saat ini berjalan dengan baik namun masih ada kendala dengan tenaga kerja yakni upah kerja yang belum seimbang.
“Bengkel di BUMDes Oehonis memakai sistem gaji tahunan dan untuk sparepart kami banyak laku terjual setiap minggu. Kalau untuk usaha las sementara baru beroperasi sehingga belum terlalu banyak masyarakat yang mengetahui usaha ini, dan kedua usaha ini menyerap banyak tenaga kerja,” jelas Petra.
Bagi Petra, jika masyarakat puas dan senang dengan pelayanan BUMDes Oehonis, maka tentu membuat para pengurus sudah merasa bersyukur dan bangga. Artinya moto BUMDes Oehonis “Lebih Utamakan Pelayanan Walaupun Keuntungan Sedikit” sudah diimplementasikan secara baik dan nyata di masyarakat.
Ditambahkannya, BUMDes Oehonis punya cita-cita besar, yakni diharapkan dapat menjadi lembaga ekonomi yang menjadi kunci untuk memicu pergerakan ekonomi desa ke depan. Di dalamnya terdapat aspek pemberdayaan secara utuh, tidak hanya pemberdayaan ekonomi, melainkan juga pembangunan kelembagaan, penguatan kapasitas SDM dan manajerial dan pengembangan jejaring ekonomi.
Petra menegaskan, dengan peran BUMDes yang kuat maka bukan tidak mungkin bahwa Desa bisa menjadi kekuatan ekonomi daerah. Kekuatan ini harus didukung oleh pemerintah dan juga masyarakat agar apa yang diimpikan bisa terealisasi dengan sempurna.
“Kami di BUMDes Oehonis saat ini perlahan sementara bergerak maju. Kami paham, untuk menjadi BUMDes yang sukses, tentu diperlukan pijakan yang kuat. Terutama bagi desa yang baru memulai membangun BUMDes dari nol dengan sumber daya yang serba terbatas, tapi keyakinan kami bahwa jika dikerjakan secara benar dan fokus maka pasti akan berlabu dengan sempurna,” pungkas Petra.
Laporan : Jimi Kapita
Editor : Chris Bani