Oelamasi-InfoNTT.com,- Masyarakat Kabupaten Kupang akhir-akhir ini sangat sulit mendapatkan air bersih, terkhususnya di kampung-kampung yang potensi airnya rendah. Hal ini dikarenakan faktor musim panas yang berkepanjangan di tahun 2020.
Keadaan ini membuat Pemerintah Kabupaten Kupang harus memutar otak untuk mengatasi sejumlah persoalan krusial tersebut, dengan pengadaan sumur bor di desa-desa yang sangat membutuhkan air. Adapun sumur bor ini dianggarkan oleh Pemkab dan bisa juga melalui dana desa yang disesuaikan dengan APBDes.
Kepada awak media beberapa waktu lalu, Bupati Kupang Korinus Masneno menegaskan agar proyek sumur bor harus dikerjakan sebaik mungkin, dan masyarakat bisa menikmati mamfaatnya secara baik. Sumur bor yang dikerjakan jika dilandasi dengan rasa peduli maka akan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik.
“Saya sudah tegaskan agar proyek sumur bor ini dibayar setelah dapat air, supaya masyarakat bisa nikmati. Tidak mungkin air tidak ada tapi kita harus bayar, itu konyol. Masa saya suruh galing lubang lalu saya bayar, kerja model apa begitu,” ujar Korinus.
Dirinya juga sudah menegaskan hal ini ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang agar jangan membayar pekerjaan yang belum ada hasil. Jika ada yang ketahuan membayar maka akan dikenakan sanksi per tanggal 1 Januari 2021.
Menurutnya, persoalan air bersih adalah sesuatu masalah yang harus dipikirkan bersama oleh semua pihak. Tidak hanya pemerintah daerah, tapi desa pun harus melakukan hal yang sama. Jika rakyat sejahtera maka pemerintah pun akan ikut senang.
“Kita kerja harus benar-benar serius. Jangan datang galing lubang, dan tidak ada air juga suruh kita bayar. Harus ada air baru kita bayar,” tegasnya.
Laporan: Chris Bani