Kupang-InfoNTT.com,- Dalam rangka mendukung suksesnya program revolusi 5 P khususnya pada bidang pertanian perkebunan, 15 gereja dan Kapela di Kecamatan Kupang Timur melakukan gerakan menanam. Gerakan menanam ini dalam rangka membangun kehidupan jemaat yang lebih sejahtera melalui bidang pertanian, perkebunan dan peternakan.
Gerakan menanam ini didahului dengan kegiatan menanam padi ladang dan jagung di Areal Taklale Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur yang dihadiri langsung oleh Bupati Kupang Korinus Masneno sekaligus melakukan penanaman padi dan jagung secara simbolis.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Bupati Kupang, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Lucky Koli, Dandim 1604 Kupang Letkol Arh. Abrahan Kalelo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang Pandapotan Sialagan, dan Ketua Majelis Klasis Kupang Timur.
KMK Kupang Timur Pdt Viktor U. Nenohai STh menyatakan 90 persen jemaat di Klasis Kupang Timur berprofesi sebagai petani. Kondisi pandemic covid 19 ditambah kekeringan cukup mengganggu kegiatan pertanian sehingga mengakibatkan kondisi gagal tanam dan akhirnya gagal panen juga. Hal ini jelasnya tidak boleh mematahkan semangat masyarakat untuk terus berkerja dan meraih hasil sehingga saat ini dimulai kegiatan tanam.
Dirinya bersyukur pada penghujung tahun 2020 ini, tanah mulai melembut dengan turunnya hujan memacu gereja bersama masyarakat untuk kembali menanam dan mempersiapkan musim tanam tahun depan.
“Tidak bermaksud mengedepankan semangat yang tinggi, gereja siap menjadi tempat penyaluran pupuk dan mengharapkan PPL untuk dapat membantu masyarakat dalam kegiatan ini dan pengembangan tanaman produktif lainnya. Kita berharap 4 sampai 5 bulan kedepan, Kupang Timur memiliki warna yang baru, dan bertekad meraih hasil yang memuaskan. Kupang Timur pasti bangkit dan meraih hasil yang baik,” ungkapnya.
Tak lupa pada kesempatan tersebut dirinya mengharapkan dukungan baik Pemerintah Provinsi maupun Pemkab Kupang sehingga kegiatan tanam masyarakat bisa berjalan dengan baik dan lancar. Gereja jelasnya akan menjadi pilar kekuatan masyarakat dan terus memotivasi masyarakat untuk terus maju dan berkembang.
Dalam sambutannya Bupati Kupang Korinus Masneno menyatakan apresiasi atas semangat dan kolaborasi Gereja dan masyarakat melalui gerakan menanam. Ia berharap semangat dan etos kerja yang tinggi harus disertai dengan sikap percaya diri bahwa hanya petani dan peternak yang bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kupang.
Kepada para PPL Masneno berharap agar terus memberikan pendampingan sebaik mungkin kepada masyarakat dan setia hadir ditengah-tengah masyarakat. “Saya akan tata dan tempatkan PPL kembali di Kecamatan sehingga dapat berada langsung ditengah-tengah masyarakat, memotivasi dan memberikan pendampingan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Kupang,” ungkap Bupati Masneno.
Ketika para petani mengalami kesulitan, Pemerintah harus hadir dengan kekuatan yang dimiliki dan membangun masyarakat khususnya melalui penempatan PPL ditengah-tengah masyarakat.
Terkait dengan pembangunan di Kabupaten Kupang, Bupati Masneno nyatakan optimismenya apalagi saat ini Kabupaten Kupang mendapatkan perhatian lebih dari Pemrov NTT sehingga harus dapat di manfaatkan untuk meraih kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
“Waktunya untuk kita bangkit dan sejahtera. Kita tidak dapat berpangku tangan, semua yang bisa kita kerjakan mari kerjakan untuk kebaikan masyarakat. Kalau produksi jagung meningkat, kita juga bisa ekspor ke Timor Leste dan memenuhi kebutuhan pangan kita apalagi kita akan pabrik pakan ternak akan dibangun di Kabupaten Kupang,” ujar Masneno.
Dirinya mengajak semua masyarakat untuk terus berkerja dan bersemangat untuk meraih hidup yang lebih baik, dan sebagai Bupati dirinya juga turut berkerja dengan menanam dan sudah memiliki hasil. “Saya tanam jagung dan saat ini sudah panen 4 ton dan tidak dijual. Jadi siapa yang membutuhkan dapat diberikan tapi nanti saya sampaikan bahwa itu hasil kerja Bupati ya,” terangnya.
Terkait dengan kegiatan membangun masyarakat, Korinus berharap kedepan akan dilakukan rapat evaluasi rutin bersama para ketua klasis untuk tahu tingkat kesulitan dan peluang yang perlu dikerjakan, kalau bisa 2 bulan sekali.
Laporan: Humas Pemkab Kupang