BUMDes Tafena Hit Kuan Desa Kuanheum Berkembang Cepat

pemerintah Desa bersama pengurus BUMDes Tafena Hit Kuan

Oelamasi-InfoNTT.com-, Pengelolaan dan manajemen yang baik akan berdampak pada keberhasilan suatu usaha. Sama seperti kehadiran BUMDes “Tafena Hit Kuan” di desa Kuanheum, Kabupaten Kupang, yang didirikan sejak tahun 2018, cukup membantu kebutuhan masyarakat.

Sebelumnya para pengurus BUMDes sudah melihat kebutuhan paling umum dari masyarakat sehingga menangkap peluang tersebut untuk membentuk suatu usaha yang mampu mendongkrak sistem ekonomi desa. Demikian disampaikan kepala desa Kuanheum, Edmundus Finit, Rabu (22/1/2020) ketika ditemui media di ruang kerja.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Edmundus, BUMDes yang dirintis sejak tahun 2018 dengan penyertaan modal sebesar lima puluh juta rupiah ini secara perlahan-lahan mengalami perkembangan dan kini sudah mencapai angka seratus sembilan puluh juta rupiah.

“Dana desa yang kami kelola sejak saya dipercaya menjadi kepala desa definitif, sejauh ini berjalan dengan baik. Modal awal BUMDes dialokasikan melalui APB-Des, pada tahapan awal sebesar lima puluh juta rupiah, kami sulap dengan dua unit usaha dan kini sudah mencapai angka ratusan juta rupiah. Untuk sementara hanya dua usaha saja yang berjalan yaitu penjualan pupuk pertanian dan usaha simpan pinjam,” ungkap kades.

Tidak saja masyarakat dalam desa yang mampu mengakses usaha ini, tapi ada masyarakat dari luar desa di Kecamatan Amabi Oefeto pada umumnya. BUMDes Tafena Hit Kuan saat ini sudah menjadi suplayer pupuk untuk empat desa, yaitu desa Raknamo, Fatukanutu, Niunbaun, dan Kairane. Sedangkan untuk unit simpan pinjam sejauh ini ada 25 orang yang mengakses pinjaman karena masih dalam proses, dengan berharap kedepan ada peningkatan jumlah dari pinjaman dimaksud.

Ketua BUMDes, Jhonisius Sae, S.Pt.,M.Si yang dikonfirmasi di tempat yang sama menjelaskan, BUMDes selama dua tahun terakhir membawa dampak positif yang sangat besar, walaupun hanya dua dari enam unit dalam perencanaan yang berjalan yaitu unit pertanian dan simpan pinjam, tetapi tidak menutup kemungkinan, empat unit lainnya akan menyusul setelah ada pemantapan rencana kerja tahun ini, yaitu warung serba ada (waserda), air bersih, peternakan, dan jasa sewa.

Lanjutnya, penyertaan modal khusus untuk unit pertanian sebesar seratus juta rupiah dan jumlah pupuk yang terjual tahun lalu sebanyak seratus lebih ton.

Mundus berharap, kedepan jika tidak ada kendala maka akan dilakukan pembinaan dari Instansi terkait kepada badan pengurus BUMDes sebab semakin besar suatu usaha semakin besar pula beban pengelolaan.

Laporan: Mexi Bani

Pos terkait