Soe-InfoNTT.com,- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Kesehatan bersama pokja penanganan stunting Provinsi NTT gelar kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD), monitoring dan evaluasi, Selasa (08/12/2020) di Kantor BAPPEDA TTS.
Sekretaris BAPPEDA TTS, Johanis Benu usai kegiatan kepada awak menyampaikan hasil kegiatan bersama Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini BAPPEDA bersama Dinas Kesehatan dan Pokja penanganan stunting gelar, yakni mencarikan solusi penanganan angka stunting di NTT, karena di TTS angka stunting masih tinggi.
Johanis berharap, bisa ada solusi, karena stunting di TTS masih tahapan opini. Selanjutnya terkait bagaimana Pemkab TTS bisa mendapatkan solusi untuk penanganan stunting di TTS, dan saat ini juga BAPPEDA TTS telah melakukan validasi data kemiskinan dan stunting.
“Yang perlu kita perhatikan adalah sanitasi, perumahan dan air bersih yang kita dorong agar dapat menurunkan angkanya. Pada tahun sebelumnya angka stunting di TTS 44,1 persen. Di bulan Febuari sampai Agustus kita melakukan swiping dan Pemda haruskan alokasi dana penanganan stunting melalui dana desa sebesar 20 persen. Setelah kita lakukan swiping di bulan Agustus angka stunting berkurang menjadi 41,5 persen,” ungkapnya.
Pemda TTS juga melakukan program taskin pemandu mengatasi kemiskinan pertanian mandiri terpadu di semua kecamatan, salah satunya embung mini di desa. Arahan lain adalah pada setiap halaman rumah harus ditanam sayur -sayuran dan buah-buahan.
Laporan: Welem Leba