Antri Hingga Larut Malam, Bank NTT Cabang Oelamasi Diminta Tidak Persulit Pencairan Dana Desa

Para kepala desa yang menunggu hingga larut malam di depan kantor Bank NTT Cabang Oelamasi, Senin (28/12/2020) malam.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Kepala Desa Oemolo Kornelis Babys keluhkan kinerja Bank NTT cabang Oelamasi yang hingga pukul 19.20 wita belum juga melakukan pencairan dana desa. Demikian disampaikannya kepada media ini, Senin (28/12/2020) malam.

Menurut Kornelis, Ia bersama teman-teman kepala desa lainnya sudah antri sejak pukul 09.00 pagi. Hal ini tentu yang ditakutkan adalah para kepala desa yang tempat tinggalnya jauh sangat berbahaya jika pulang malam dan membawa uang.

Bacaan Lainnya

“Harapan kami kepala desa supaya 2021 pakai satu teler yang hanya fokos untuk melayani dana desa, jangan gabung dengan nasabah umum. Saya takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diingankan jika pulang malam, dan pasti kita kepala desa yang jadi korban,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika pelayanan Bank NTT seperti ini maka uang masyarakat yang kami bawa pulang ketika larut malam ini menampung resiko yang sangat tinggi, apalagi para kepala desa yang tinggal jauh dari kota kabupaten.

“Masalahnya sekarang tidak pakai nomor urut lagi. Kalau panggil baru kita masuk. Kami yang antri sampai jam begini juga banyak,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Johanis Mase mengatakan, sebelumnya Ia sudah bicara dengan pihak Bank NTT Cabang Oelamasi dengan menyarankan agar kosongkan tabungan giro, selanjutnya membuka rekening baru yang ditandatangani oleh kepala desa dan bendahara atas nama desa.

“Ketika saya koordinasi dengan pihak lain, ternyata solusi itu ada temuan BPKdengan catatan menyalahi aturan, makanya tadi saya bilang ke ibu Selvi (Kepala Cabang Bank NTT Oelamasi) supaya segera dicairkan dana desa karena mereka pulang langsung membayar beban di pos anggaran,” ujar politisi PDIP ini.

Anehnya menurut Anis Mase, pihak Bank NTT malah beralasan bahwa takut dicairkan dan tidak langsung membayar ke pos yang menjadi beban anggaran. “Ini sangat pemahaman yang keliru karena setelah dana itu cair, sudah ada pos anggaran yang mesti dibiayai, dan dipastikan lalu cair pasti besoknya langsung habis terpakai untuk membayar sesuai kebutuhan,” tegas Anis.

Dirinya meminta agar pihak Bank NTT Cabang Oelamasi jangan terlalu intervensi dana desa, karena apa yang dikhawatirkan oleh bank tidak benar. Berikutnya, dana desa juga yang bertanggung jawab adalah kepala desa dan BPD, jadi bank tidak perlu takut karena tugas bank hanya mencairkan bukan mencari alasan alasan lain.

“Hari ini pertama dan besok hari terakhir pencairan uang. Untuk itu saya minta kepada pihak Bank NTT untuk tidak mempersulit pencairan, justru jika dipersulit, maka saya menyarankan kedepan kita akan mencari bank lain untuk bekerjasama dan bisa juga menjaga kebutuhan masyarakat. Saya tidak mau rakyat saya dipersulit seperti ini,” ujar Anis Mase.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *