Belu-InfoNTT.com,- Generasi muda merupakan generasi yang diharapkan di masa yang akan datang dapat membawa perubahan-perubahan, seperti yang dikatan Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno “Beri aku 1000 orang tua, maka akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Atas dasar semangat itulah, pemuda merupakan harapan Bangsa dan Negara untuk menghasilkan perubahan menjadi lebih baik. Tidak terkecuali pemuda yang berada di wilayah perbatasan yang juga merupakan agen-agen perubahan untuk masa depan Bangsa dan Negara.
Pos Damar, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif R 408/Sbh yang merupakan garda terdepan dalam menjaga wilayah perbatasan, tidak tinggal diam ketika melihat pemuda di wilayah perbatasan. Memiliki tugas pokok menjaga wilayah perbatasan RI-RDTL, anggota Pos Damar juga juga memberikan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada pemuda di wilayah perbatasan.
Tak ada rotan, akar pun jadi, pepatah ini dapat dilihat dan dibuktikan ketika Kopda Walino, yang merupakan anggota Pos Damar dengan semangat memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada para pemuda di bawah pohon yang rindang, rabu 27/02/2019. Dengan menanamkan semangat muda akan cinta tanah air, diharapkan para pemuda yang berada di wilayah perbatasan tersebut mampu berbuat banyak untuk Bangsa dan Negara.
Berada di Pos Damar, Lettu Inf A.Milzam memberikan tanggapan positif, di mana dirinya memberikan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada pemuda di wilayah binaannya. Ini dilakukan semata mata untuk menimbulkan semangat para pemuda di perbatasan dan memberikan semangat pantang menyerah kepada mereka, meskipun dalam bentuk non formal, akan tetapi diharapkan apa yang disampaikan dapat menjadi motivasi buat mereka.
Anthoni, 16 tahun, siswa kelas 2 SMKN 2 Belu yang ikut dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa simpatinya karena TNI mau memberikan motivasi dan semangat. Selain itu juga diajarkan tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
”Kita berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung, dan kita anggap ini sebagai pelajaran tambahan diluar dari sekolah,” pungkas Anthoni.(Tim)