Labuan Bajo-InfoNTT.con,- Kerjasama antara Departemen Kesehatan dan juga Departemen Pariwasata tahun 2017 untuk menggalakkan wisata kesehatan di 10 daerah prioritas wisata termasuk Labuan Bajo, langsung dicek kesiapannya oleh Melki Laka Lena Wakil Ketua Komisi lX DPR RI Fraksi Partai Golkar.
Didampingi Maksi Adipati Pari Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT dan Mindriyati Astiningsih orang kesehatan yang gemar wisata, Melki mengunjungi RSUD Komodo dan RS Siloam Labuan Bajo, Senin (23/12/2019) pagi.
Kunjungan ke Rumah Sakit ini dilakukan setelah pertemuan dengan Bupati Manggarai Barat Agustinus Dulah di acara seminar oleh KADIN, di mana Bupati sampaikan sudah ada surat dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes terkait wisata kesehatan di Labuan Bajo.
Kunjungan yang dilakukan secara spontan ini dilakukan bersamaan persiapan Melki Laka Lena selaku Sekretaris Panitia Pelaksana, dan Jerry Sambuaga kader Golkar yang saat ini menjabat Wakil Menteri Perdagangan selaku Ketua Panitia Pelaksana Natal Nasional Partai Golkar yang berkunjung untuk mempersiapkan rencana tersebut untuk digelar di Labuan Bajo tanggal 17 Januari 2020 mendatang.
Dalam kunjungan ke RSUD Komodo, Melki Laka Lena, Maksi Adipati Pari dan Mindriyati Astiningsih diterima oleh Direktur dokter Linda Gampar dan Thomas A Edison, yang menjelaskan kemampuan dan kebutuhan RS menangani pasien baik warga daerah atau wisatawan asal nusantara atau juga mancanegara.
Pada umumnya RSUD Komodo memiliki sarana prasarana dan tenaga kesehatan yang memadai sehingga mampu untuk menangani pasien berasal dari Manggarai Barat, nusantara bahkan juga mancanegara. Kebutuhan alat dan tenaga medis untuk cakupan jenis penyakit dan perawatan juga untuk domain preventif promotif untuk tujuan pariwisata tentu masih diperlukan.
Dokter Linda menyampaikan perlu dukungan pemerintah pusat melalui departemen kesehatan sehingga RSUD Komodo mampu menata diri sebagai rumah sakit yang mampu melayani berbagai jenis penyakit dan perawatan pasien turis nusantara maupun mancanegara yang berlibur ke Labuan Bajo.
Kunjungan dilanjutkan ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Melki Laka Lena, Maksi Adipati Pari dan Mindriyati Astiningsih diterima Putri Respati Executive Director Siloam Labuan Bajo dan beberapa staf.
Rombongan diajak berkeliling beberapa poli dan ruang perawatan yang menjadi andalan Rumah Skait Siloam. Ada dua dokter se Flores yang menurut Putri hanya ada di RS Siloam Labuan Bajo yaitu dokter mata dan dokter ortopedi. Alat radiologi se Flores menurut infonya juga hanya tersedia di Rumah Sakit Siloam.
Derasnya turis yang masuk ke Labuan mendorong Rumah Skait Siloam mengadakan alat hyperbaric oxygen chamber. Alat ini sangat berguna membantu pasien umumnya turis yang mengalami dekompresi karena menyelam atau dekompresi akibat aktivitas bawah air lainnya sehingga pasien tidak mengalami kejadian fatal atau harus dirujuk ke denpasar. Alat yang berbentuk kapsul ini juga bisa membantu terapi pernapasan untuk berbagai keluhan penyakit.
Dua rumah sakit yang ada di Labuan Bajo dengan berbagai fasilitas kesehatan juga tenaga medisnya dengan sadar mempersiapkan dirinya juga untuk antisipasi perkembangan wisata Labuan Bajo Manggarai Barat yang makin meningkat. Keduanya butuh dukungan Pemda Kabupaten Manggarai Barat dan Pemerintah Provinsi NTT baik dinas kesehatan, dinas pariwisata dan dinas terkait lainnya juga Pemerintah Pusat Kemenkes, Kemenpar dan lainnya termasuk DPR RI yang terkait isu ini.
Pada saat yang sama kedua rumah sakit ini tetap melayani warga kurang mampu di Manggarai Barat, sesuai informasi yang diberikan bahwa kurang lebih 90 persen pasiennya ikut BPJS dan mayoritas kelas tiga dilayani oleh kedua rumah sakit ini dengan baik.
Melki Laka Lena kepada media mengatakan, belajar dari Penang Malaysia yang kota dan daerahnya bertumbuh karena padukan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan wisata, Labuan Bajo punya keunggulan yang jauh lebih hebat dari aspek destinasi wisata sehingga peluang kembangkan wisata kesehatan jauh lebih terbuka.
“Pasien Indonesia yang sering banjiri Penang dan kota lainnya di Asia Tenggara untuk berobat tentunya lebih suka ke Labuan Bajo untuk berobat kalau kualitas pelayanan kesehatan makin meningkat dan setara atau bahkan melebihi Penang dan kota sejenis lainnya,” ujar Melki.
Diakhir penuturannya terkait potensi wisata kesehatan di Labuan Bajo, Melki mengharapkan kerjasama berbagai pihak secara sinergis bisa hadirkan wisata kesehatan di Labuan Bajo. Komodo sudah menjadi jangkar sekaligus penggerak ekonomi melalui perkembangan pariwisata Labuan Bajo di Manggarai Barat.
“Saatnya kembangkan dan gerakkan potensi lain yang selama ini diabaikan untuk mendukung berkembangnya wisata di Labuan Bajo yakni melalui wisata kesehatan. Potensi dan daya dukung ada di Labuan Bajo tinggal diatur dan didukung para pihak untuk mewujudkannya,” jelasnya. (Chris/Tim)