Kupang-InfoNTT.com,- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat dan NTT bekerja sama dengan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dari Fraksi Partai Golkar menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, Rabu (11/12/2019) malam di Aula IKM SS Kupang, Kelurahan Maulafa, Kota Kupang.
Melki Laka Lena yang juga Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini, diawal memaparkan materinya mengenai cara menyiapkan makanan yang aman dan sehat dan juga mencegah keracunan massal di pesta. Di mana sosialisasi ini tidak terlepas dari beberapa kejadian keracunan makanan baik di tempat pesta maupun di arisan-arisan, salah satu kejadian yang belum lama terjadi di TTS yang menyebabkan 53 orang dilarikan ke rumah sakit.
Melki Laka Lena menambahkan, ada banyak penyebab keracunan makanan yakni bahan makanan yang digunakan tidak berkualitas baik, cara pengolahan tidak tepat, lokasi pengolahan yang tidak bersih, dan masakan yang sudah matang tercemar kuman. Adapun makanan yang siap saji sangat rentan terhadap kandungan berbahaya, oleh karena itu penyimpanannya harus benar-benar dipastikan higenis.
“Agar tidak terjadi keracunan, kita harus memilih bahan pangan yang berkualitas baik. Ada 5 kunci keamanan pangan yakni pilih bahan pangan yang layak dikonsumsi, pisahkan makanan mentah dan makan yang sudah dimasak, masak makanan dengan benar, jagalah pangan pada suhu yang aman, dan gunakan air bersih dalam memasak,” ujar Melki Laka Lena yang merupakan lulusan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2001 ini.
sementara itu, Kepala Subdit Inspeksi Pangan Steril Komersil BPOM Pusat Chairun Nissa dalam memaparkan materi mengenai Menjadi Konsumen Cerdas Sadar Pangan Aman mengatakan ada metode KLIK (Kemasan, Label, Izin dan Kadaluarsa) yang dapat membantu pengawasan makanan bagi konsumen dalam memilih bahan pangan yang aman dikonsumsi.
“Untuk memastikan makanan aman, kita dapat melihat kemasan, label, izin edar dari BPOM dan tanggal kadaluarsa agar makanan tersebut aman untuk dikomsumsi,” ungkap Nissa.
sedangkan Kepala BPOM Kupang Sem Lapik yang membawakan materi mengenai Tips Konsumsi Pangan Aman mengatakan ada tiga bahaya yang ada dalam makanan yakni bahaya biologi, kimia dan fisik.
“Tiga bahaya yang ada dalam makanan seperti bahaya biologi yakni adanya mikroorganisme dalam makanan seperti kuman maupun bakteri, bahaya kimia yakni adanya bahan pengawet maupun pewarna buatan yang bukan untuk makanan seperti formalin, boraks, rhadomin b, dan metanil yellow, yang terakhir bahaya fisik seperti rambut, batu ataupun kuku dalam makanan,” jelas Sem.
Pada akhir sesi tanya jawab, Melki Laka Lena mengajak semua peserta kegiatan untuk menjadi agen pengawas bagi BPOM. Di mana semua bisa menjadi agen pengawas bagi BPOM agar tidak terjadi lagi keracunan makanan yang nantinya akan membunuh generasi muda NTT, karena keracunan makanan akan mengganggu kesehatan dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang seperti penyakit yang berujung pada kematian.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ikatan Keluarga Mina (IKM) Se Ia Se Kato, kelompok-kelompok arisan, dan beberapa organisasi kemahasiswaan. Akhir kegiatan ini ditutup dengan acara tiup lilin ulang tahunnya Emanuel Melkiades Laka Lena yang ke 43 tahun.
Laporan: Eudoksia Susu