Kupang-InfoNTT.com,- Gereja GMIT Efata Tilong lahir sejak 7 Juli 1977. Waktu itu gereja ini dipimpin oleh Paulus Baitanu bersama dengan beberapa orang tua. Pemerintah desa waktu itu ialah Rahuel Baitanu, di mana Ia yang menentukan tempat untuk membangun gedung gereja, di mana tempat yang didiami saat ini merupakan yang kedua, sedangkan tempat didirikannya gereja yang pertama di seberang sungai.
Sedikit bercerita, gereja ini pernah digoncang oleh kondisi waktu itu, karena pembentukan desa konsentrasi dan semua warga masyarakat yang menetap di beberapa titik di Tilong harus berpindah tempat di Puan, Desa Bokong. tetapi beberapa orang tidak mau agar gereja dibongkar dan juga tidak mau pindah dari Tilong (saat ini ditempati Jemaat)
Kemudian, semua bertahan dan menetap t untuk berkarya dalam pelayanan hingga sekarang ini Tilong sudah berubah dalam segala hal dalam pembangunan, dimulai dari hanya sekitar 7 KK, bertambah menjadi 12 KK dan sekarang sudah mencapai 35 KK, dengan jumlah jiwa sekitar 150 orang, belum termasuk beberapa keluarga yang merantau ke luar daerah untuk mengais rejeki.
Jemaat ini sendiri belum mandiri sebagai mata jemaat tapi masih bergabung dengan jemaat Bait’el Sanenu sebagai POS PI, dan saat sejak 2014 sementara dipersiapkan untuk berdiri sendiri sebagai mata jemaat mandiri.
Untuk mandiri sebagai mata jemaat, majelis yang dipercayakan untuk melayani di jemaat ini dituntun untuk membenahi administrasi dan dukungan lainnya serta persyaratan lainnya agar apa yang digumuli bisa sesuai aturan sebagai mata jemaat mandiri,t tanggung jawab dalam pelayanan ke depan,
Pelayan pertama di jemaat yaitu Pendeta Neno Sonu, dan utusan Injil Elid Batmalo (almarhum). Dengan semangat pelayanan dengan segala keterbatasan yang ada, sampai saat ini kemajuan pembangunan gedung di katakan gedung parmanen yang sama seperti gedung jemaat mandiri.
Sejak berdiri, gereja ini yang sudah berusia 42 Tahun dan belum pernah melakukan syukuran, para pendiri berdirinya gereja ini berjuang setulus hati, dan tepat tanggal 7 Juli kemarin jemaat pos PI Tilong membuat sejarah baru dalam pelayanan GMiT yakni ibadah syukuran ulang tahun gereja kebanggaan jemaat tersebut.
Kini gereja Efata berulang tahun yang ke 42 dan mengadakan syukuran ulang tahun yang pertama sejak berdirinya gereja. Menurut pengakuan beberapa orang tua, angka 7 di pada tanggal serta bulan berdirinya Gereja ini menunjukan 7 perkataan Tuhan Yesus, walaupun perhitungan angka 7 menurut bangsa Israel adalah angka keramat.
Pada ulang tahun Gereja Efata Tilong yang ke 42, pendeta yang melayani di sini adalah pendeta Yandri Kosta Dully S.Th dengan jumlah KK 35 dan jumalh jiwa 120 orang. Sedangkan majelis yang melayani 5 orang yaitu 1 orang penatua 1 orang koster dan 3 orang diaken.
Dengan jumlah 35 KK, Jemaat terus semangat dan bersatu bergandengan tangan membangun gedung yang cukup besar. Suksesnya pembangunan gedung gereja yang megah ini bukan karena hebat dan kuatnya orang Tilong, tapi berkat penyertaan Tuhan sehingga pembangunan ini berjalan dengan baik.
Dalam ibadah syukuran ulang tahun berdirinya gereja ini dimeriahkan oleh paduan suara kaum bapak jemaat POS PI Tilong. Harapan dari salah orang tua, Bastian Manunel agar ke depan jemaat ini siap untuk mandiri sebagai mata jemaat yang benar-benar bertanggung jawab.
Salah satu orang tua, Musa Amheka yang juga merupakan seorang pendidik mengatakan agar di ulang tahun gereja ke 42 ini semua anak-anak harus bersekolah dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi.
Pemerintah Desa Bokong juga menginginkan hal yang sama khususnya persatuan dan kedamaian dalam segala hal baik di tingkat masyarakat dan jemaat agar segala pergumulan untuk bisa mandiri sebagai mata jemaat bisa terjawab.
Penulis: Yakob Bani