Soe-InfoNTT.com,- Kepala Desa Kesetnana, Lukas Leimany membuka acara sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan tingkat Kecamatan Mollo Selatan, Selasa (10/9/2019) yang berlasung di aula kantor desa.
Acara yang berlangsung dengan tema Sosialisasi Kibla dan 1000 Hari Kehidupan itu turut juga dihadiri pegawai kesehatan dari Puskesmas Mollo Selatan, Eta Takesan dan Rodia Ninu yang merupakan tenaga ahli kabupaten TTS serta ibu-ibu hamil juga perangkat desa Kesetnana.
Sosialisasi 1000 HPK pada hakekatnya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, dan juga bisa mencegah stunting dengan membiasakan pola hidup sehat.
Eta Takesan dalam materinya mengatakan kesehatan harus menjadi prioritas untuk menjadikan SDM yang tangguh dengan memiliki kemampuan fisik yang bagus, di mana jika sejak kecil diperhatikan fisik anak-anak, maka kedepannya akan memiliki fisik, kepribadian yang kuat.
Status gizi kesehatan ibu dan anak juga sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, dan harus dijaga ketika status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis yang dikenal dengan 1000 hari kehidupan.
“Jadi stunting ini timbul bisa jadi karena adanya unsur ketidaktahuan orang tua dalam memberikan kebutuhan gizi sesuai dengan asupan makan anak, maka di sini peran orang tua atau keluarga yang merupakan ujung tombak pengasuhan anak,” terang Eta.
Tenaga ahli pemberdayaan Kabupaten TTS, Rodiah Ninu melalui sosialisasi 1000 Hari Kehidupan ini berharap masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perwakilan masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan keluarga pada 1000 HPK. “Hal ini dilakukan untuk meningkatan tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya stunting karena untuk kecamatan Mollo Selatan, desa Kesetnana merupakan angka paling tertinggi untuk stunting,”ungkapnya.
Cara mengatasi masalah stunting ini adalah masyarakat harus sehat, cerdas dan kreatif sehingga bisa bersama-sama bersatu, berkarya dan membangun serta menurunkan angka stunting yang saat ini Kabupaten TTS paling tertinggi sehingga bisa lebih baik dan sejahtera.
“Melalui kegiatan ini, saya minta kepala desa untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menghindari stunting,”tegas Rodiah.
Laporan: Welem Leba