Cara Cerdas TNI di Perbatasan Mamfaatkan Barang Bekas untuk Menanam Aneka Ragam Tanaman

Belu-InfoNTT.com,- Para prajurit TNI yang senantiasa menjaga batas Negara Indonesia dan Timor Leste yakni Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh Pos Salore meluangkan waktu kosong dengan memanfaatkan botol bekas air mineral yang selama ini dibuang, karena dianggap tidak bermanfaat ternyata bisa dimanfaatkan sebagai media tanam. Hal ini disampaikan oleh Komandan Pos Salore Letda Inf Tugiyo, kepada media ini Senin (11/03/2019).

Bacaan Lainnya

Tugiyo mengatakan, banyak upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu perekonomian di desa, namun TNI pun harus ada cara untuk membantu pemerintah, salah satu caranya yakni dengan memanfaatkan barang bekas. Upaya tersebut dimulai dari memanfaatkan botol bekas air mineral.

“Cara lain yang tidak kalah pentingnya adalah mengoptimalkan penggunaan media ini untuk mendidik masyarakat agar lebih cepat memahami dalam kegiatan pembelajaran,”ujarnya.

Hal ini diyakini Danpos Tugiyo dapat meningkatkan pengetahuan, di mana dengan penggunaan media tersebut, akan dapat lebih mudah di mengerti atau dipahami oleh masyarakat di Desa Tulakadi. Salah satu media pembelajaran yang dapat dipakai agar dapat meningkatkan pengetahuan adalah dengan memanfaatkan berbagai barang bekas yang perlu dioptimalkan.

Hanya saja, kata Tugiyo, untuk mengoptimalkan media pembelajaran dari barang bekas tersebut, dibutuhkan kreativitas dan keinginan masyarakat mencari, menemukan dan mengembangkannya.

“Di sinilah dibutuhkan kreativitas para TNI untuk menciptakannya. Berbekal pengalamannya selama ini didapati, bukan hanya sebagai garda terdepan Indonesia, tetapi juga teritorial yang dilaksanakan,”ungkapnya.

Lanjutnya, media yang digunakan untuk membantu masyarakat dalam memahami percontohan tersebut tidaklah harus yang modern, mahal, namun media sederhana dan murah yang terbuat dari bahan bekas atau sisa pakai yang ada dan tersedia di lingkungan masing-masing pun bisa dimanfaatkan. Alat-alat tersebut bisa digunakan sebagai alat percobaan atau praktikum yang mudah serta murah.

“Botol bekas misalnya, baik yang terbuat dari plastik maupun logam dari berbagai ukuran dan warna dapat digunakan untuk klasifikasi jenis. Dengan bahan bekas sisa ini, masyarakat dapat dilatih dalam menggolong-golongkan benda menurut ukuran dan warnanya,”jelas Tugiyo.

Dirinya juga mengakui bahwa masih banyak lagi contoh lain pemanfaatan barang bekas untuk proses pembelajaran bagi masyarakat, namun untuk saat ini biarkan TNI yang berperan untuk mencari model-model lain, karena akan sangat dibutuhkan hingga di masa mendatang, sehingga lebih banyak lagi media pembelajaran dari bahan bekas yang bisa dimanfaatkan jika kelak bertugas di desa. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *