PUISI 1
Pria September dan Gadis November
Oleh : Rista Wagur
Sajak singkat di penghujung desember
Untuk kamu yang aku sapa pria September
Dan aku yang kamu panggil dengan sebutan gadis November
Ya September dan November
Sebutan udik saat kita menjalin cinta di awal oktober tahun lalu
Masihkah kau ingat dengan kicauan sebaya tentang hubungan kita?
Argh kuharap kau tak lupa sayang!
Karena akupun demikian
Susah untuk menghapus gambaran yang terus terdeteksi di otak
Hingga imajinasi liarku terus menghantui
Apakah aku bisa memperolehnya lagi ?
Dekapan hangat dan kecupan lembut yang mendarat di kening
yang tiap sentuhannya diiringi instrumen dari kaset yang sengaja kita putar
katamu biar tak kaku
Maukah kau menutup tahun denganku ?
Akan kuberikan kau lebih di penghujung desember nanti
PUISI 2
Langit Senja Yang Kusapa Ayah
Oleh : Rista Wagur
Lagi-lagi langit menghadirkan senja dengan sketsa wajah ayah
Tatapan, senyuman, dan keriput pada raut wajahnya tergambar jelas
Tiap kali mengadah, rasanya ingin merenguh dan membiarkan wajah itu kukecup
Hingga aku tersadar jika anganku terlalu tinggi untuk digapai
Dan dentingan melodi dari tiap dawai gitar
Selalu saja berirama rindu untukmu
Daku berharap gemanya berasa ke penjuru bahkan ketelingamu
Biar kau merasakan makna dibalik permainan jemariku
Ya, langit senja yang kusapa ayah
Adalah pengobat rindu untuk hati yang ingin bersua
Dikala roh yang tak menyatu lagi dengan ragamu yang kokoh
Dan bumi tak mampu memberikan waktu yang lama untukmu tinggal