Upaya Melawan Persoalan Human Trafficking di NTT Melalui Lintas Sektor

Foto bersama para narasumber usai dialog publik yang digagas DPD I Partai Golkar NTT
Foto bersama para narasumber usai dialog publik yang digagas DPD I Partai Golkar NTT

Kupang-infontt.com,- Perdagangan manusia atau biasa disebut dengan istilah human trafficking merupakan perdagangan ilegal yang berupa manusia untuk tujuan perbudakan, eksploitasi seksual komersial dan kerja paksa. Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Provinsi NTT Fraksi Partai Golkar, Gabriel Manek ketika berdiskusi bersama kaum muda pada Dialog Publik dengan thema Pancasila Rumah Kita yang digagas oleh DPD I Partai Golkar NTT,  Senin (18/6/2018).

Permasalahan human trafficking ini menurut Gabriel biasanya dialami oleh perempuan dan anak-anak pada masyarakat ataupun keluarga di kalangan menengah kebawah yang tingkat perekonomiannya rendah. Pada saat ini tak bisa dipungkiri bahwa perdagangan manusia sudah sangat meresahkan berbagai pihak, terutama masyarakat yang peduli terhadap permasalahan ini.

Bacaan Lainnya

“NTT sendiri sebenarnya isu tentang human trafficking sudah menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk diselesaikan, karena permasalahan ini sudah sangat memperihatinkan dan dalam beberapa tahun terakhir ini sudah mulai menjadi perhatian serius dari masyarakat umum. Ini dikarenakan banyaknya peti mati jenazah korban trafficking yang terus berdatangan setiap tahunnya di NTT,”ujarnya.

Ia menambahkan perdagangan manusia merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari tindak kekerasan yang dialami manusia terutama perempuan dan anak-anak yang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi korbannya karena termasuk kejahatan yang dapat melanggar hak asasi manusia. Seperti pada pasal 9 ayat 1 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan ini harus diselesaikan lintas sektor, mulai dari bawah sampai diatas agar tidak ada celah bagi pelaku kejahatan dan Partai Golkar sudah memulai hal ini.

“Bila dilihat dari sudut pandang yang sebenarnya, permasalahan ini dapat mengakibatkan kondisi mental manusia yang diperjual belikan menjadi terganggu dan pihak yang melakukan perdagangan manusia tersebut dapat semakin leluasa apabila permasalahan ini terus dibiarkan,”jelas Manek.

Sedangkan Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Mekliades Laka Lena dalam kesempatan tersebut juga mengakui bahwa duka masyarakat NTT saat ini salah satunya adalah persoalan human trafficking dan harus segera diselesaikan dengan solusi yang baik agar tidak ada korban lagi selanjutnya.

Melki juga menambahkan perlu adanya pendampingan bagi tenaga kerja dengan memfokuskan pada program Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pemberdayaan perempuan. Apabila lapangan kerja di Indonesia sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, maka keinginan untuk bermigrasi dan bekerja diluar negeri akan berkurang dan resiko perdagangan manusia pun akan semakin berkurang juga.

“Untuk mencegah persoalan human trafficking inilah Partai Golkar NTT membentuk satuan tugas (Satgas) anti human trafficking. Karena di NTT ini kasus human trafiking sangat tinggi, maka satgas human trafficking hadir sebagai salah satu solusi dan ini akan dibentuk sampai tingkat II, dan untuk mencegah maka saya mengajak semua masyarakat NTT agar menjadi pelopor serta bagian dari kerja abdi bagi masalah human trafficking,”ujar politisi muda ini.

Harapan Laka Lena, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk senantiasa melakukan sosialisasi secara global agar semua lapisan lebih mengetahui tentang human trafficking dan bisa lebih melindungi diri dari human trafficking.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait