Presiden Jokowi Paparkan Alasan Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Timur

Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa arah dan tujuan pembangunan Indonesia yang sudah tampak jelas harus disikapi dengan sebuah elan, daya juang, dan etos kerja yang tinggi. Bahkan, menurutnya kita perlu mengubah total mentalitas bangsa.

“Mentalitas yang berani berkompetisi, mentalitas yang berani bersaing, jangan senang diproteksi, jangan senang dilindungi,” kata Presiden.

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu, Presiden menuturkan, nilai-nilai baru harus dimunculkan. Nilai-nilai baru ini tidak hanya dalam pikiran, tidak hanya dalam rencana, tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi betul-betul nilai-nilai yang bisa dioperasionalkan di lapangan.

“Ini yang kita kurang. Ini yang harus kita perbaiki dan benahi. Ya memang kadang-kadang kita harus sakit dulu, pahit dulu. Jangan suka yang instan, jangan suka yang cepat-cepat, karena enggak ada sekarang yang instan itu. Apalagi negara sebesar ini, semua pasti ada prosesnya,” tuturnya.

Sebagai sebuah negara besar yang sangat beragam, menurut Presiden, aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan. Ia pun mengajak semua pihak untuk terus menjaga hal tersebut karena hanya dengan bersatu, bangsa Indonesia bisa melompat.

“Bukan kita ini hal yang kecil-kecil _diributin, diramein,_ sehingga strategi besar negara ini kita lupakan, strategi besar ekonomi negara ini kita lalaikan, strategi besar bisnis negara ini kita lupakan,” ujarnya.

Jakarta, 24 September 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Pos terkait