Pengabdian Yang Tulus Bagi Negara Dari Anak Seorang Petani

Kepala Sekolah SD GMIT Baumata, Maria Takain, S.Pd
Kepala Sekolah SD GMIT Baumata, Maria Takain, S.Pd

Kupang-infontt.com,- Orang tua seorang petani bukan berarti anaknya menjadi petani juga, atas segala kegigihannya serta dari kedua orangtua, akhirnya ibu tiga orang anak ini bisa menamatkan perkuliahan sampai dengan serjana.  Hanya berasal dari perkampungan yang kecil di Amarasi Selatan namun Allah berkehendak lain dan atas segala ijin-Nya dia bisa menjadi seorang guru,  walaupun baru sedikit yang ia torehkan dalam segala aktivitasnya di dalam dunia pendidikan.

Maria Takain, S.Pd adalah pribadi yang memiliki semangat kerja keras yang tinggi. Ia memulai tugas sebagai seorang abdi negara dengan penempatan pertama di SD Negeri Niskolen, Kecamatan  Takari,  Kabupaten Kupang pada bulan agustus tahun 1999 sampai tanggal 31 Desember 2004 (selama 5 tahun 6 bulan).

Pada tanggal 6 januari 2005 Ia dimutasi dari SD Negeri Niskolen ke SD Inpres Sanenu. Dan mulai mengabdi di SD Inpres Sanenu dari januari 2005 sampai 6 januari 2018 kemarin sebagai guru kelas. Pengabdiannya di SD Inpres Saenenu dimulai dari tahun 2005 sampai 2009 sebagai guru kelas V, dan tahun 2010 sampai 2017 sebagai guru kelas VI.

Terhitung tanggal 22 Desember 2017 kemarin Maria dilantik sebagai kepala sekolah di SD GMIT Baumata. Tentunya bukan perjalanan yang mudah bagi seorang guru yang ditempatkan di pedalaman desa. Ketekunan,  ketabahan dan kesabaran membuat dirinya dipercaya memegang nahkoda SD GMIT Baumata saat ini.

Ketika ditemui media ini dikediamannya, Selasa (23/1/2018), Maria berkisah bahwa perjuangannya sebagai seorang guru PNS melewati begitu banyak liku-liku kehidupan. Suka dan senang Ia lewati dengan sukacita tanpa pernah mengeluh sedikit pun.

“Saya ditempatkan pertama sebagai guru PNS di pedalaman Takari dan disitu semua serba apa adanya saja.  Listrik tidak ada,  air pun susah waktu itu serta jalan yang sangat jauh dan tidak beraspal dan ini berlanjut sampai ke sekolah yang kedua di SD Inpres Saenenu di Taebenu, tapi saya tetap menjalani semua ini dengan hati yang tulus, “ujarnya.

Ditambahkannya, hidup tidak semuda kita membalikan telapak tangan,  hidup butuh perjuangan yang besar karena tanpa sebuah proses maka kehidupan semua orang hanyanya mimpi yang tak berarti.

“Sebuah keberhasilan tidak ada yang instan, dan hal ini saya selalu ajarkan kepada anak-anak saya. Berani hidup susah serta mau belajar untuk selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya adalah kunci sebuah keberhasilan,”tegas guru yang hobby menyanyi dan membaca ini.

Maria Takain sendiri menyelesaikan pendidikan di SD inpres Nekmese pada tahun 1981, SMP PGRI Kupang pada Tahun 1988, SMEA Kristen  Kupang tahun 1991, Diploma II PGSD undana Kupang tahun 1996 dan S1 PGSD Undana Kupang tahun 2012.

“Motivasi saya yakni selalu bersyukur kepada Tuhan atas semua yang pernah saya alami sebagai seorang guru yang ditempatkan di daerah yang sangat terpencil, jauh dari perkotaan. Namun saya bertahan sampai menjalani masa kerja selama 19 tahun dan diangkat sebagai kepala sekolah,” ungkap ibu dari Frindis Rosi Ora ini.

Maria juga berpesan agar jadilah seorang pemimpin yang mau melayani dengan hati dan siapa melaksanakan tugas Negara dengan penuh tanggung jawab dan takut kepada Tuhan.

“Setiap langkah aktivitas, saya selalu andalkan Tuhan. Karena tanpa Tuhan kita ini bukan apa-apa dan pastinya saya tidak bisa sampai pada titik ini, “punkasnya.(Chris Bani) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *