Jakarta-infontt.com,- Pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR RI melalui nomor surat INT. 00.2018/FPG/DPR RI/V/2018, Senin (7/5/2018) mengimbau agar anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI tidak melakukan praktik korupsi dan suap dalam momentum pembahasan anggaran.
Dengan adanya surat imbauan ini maka, Ketua DPD Golkar NTT, Melki Laka Lena langsung meneruskan arahan tersebut ke Fraksi Partai Golkar(FPG) DPRD NTT dan FPG DPRD II se NTT untuk mulai praktekan slogan Golkar Bersih Bangkit Maju Menang dengan membenahi internal legislator Golkar.
“Pesan ini untuk perbaikan korupsi di lembaga legislatif di FPG DPR RI, dan saya meneruskan ke DPD Partai Golkar NTT dan FPG DPRD NTT sekaligus FPG DPRD ll se NTT. Sebagai tanda keseriusan kami dalam mewujudkan harapan akan terciptanya kader kader partai yang jauh dari praktik korupsi dan suap,”ujarnya.
Ditambahkannya, selanjutnya dari surat edaran FPG DPR RI maka DPD PG NTT akan buat surat yang sama untuk seluruh anggota fraksi DPRD provinsi NTT dan FPG DPRD II se NTT.
“Ini artinya politik cerdas berintegritas yang diadakan oleh KPK harus didukung. Ini bertujuan untuk melatih kader partai dan generasi muda yang cerdas dalam berpolitik, serta memiliki integritas, golnya sederhana, agar pemimpin masa depan yang akan di duduki oleh kader golkar serta pemuda hari ini terbebas dari praktek korupsi,”jelas Laka Lena.
Menurut Melki ibarat membengkokkan batang pohon, tentulah sangat sulit. Akan lebih muda jika kita membengkokkan ranting pohon yang masih lentur, artinya alangkah baiknya jika pencegahan dan pencerahan dilakukan sejak dini agar kedepan slogan Golkar bersih benar benar bisa diwujudkan.
“Korupsi bukan hal tabuh lagi untuk dibicarakan, dari yang atas sampai bawah, dari mulai sembunyi dibawah meja sampai meja-mejanya ikut dikorupsi. Indonesia terus mengalami krisis kepercayaan terhadap para pemimpin, satu persatu mulai DPR sampai perangkat desa sudah mulai mencicipi hasil korupsi, dan sistem inilah yang mau Golkar basmi.
Melki pun berharap program dan sistem ini bisa berjalan baik, karena jika tidak maka kepada siapa pula kita akan mempercayakan suara kita, kalau wakil rakyatnya pun sudah banyak yang tidak bersih lagi.
Lanjutnya, bukan tidak berusaha, Indonesia sudah membentuk lembaga independen KPK dan masih lagi lembaga-lembaga lain yang tumbuh dengan tulus untuk memerangi korupsi. Aktivis-aktivis anti korupsi juga bermunculan, dengan maksud membantu mengurangi praktek korupsi. Namun semua itu tampaknya belum sebanding dengan besarnya peluang seseorang untuk melakukan korupsi.
Parahnya lagi menurut politisi muda Golkar ini, jika korupsi ini selalu menjerat pejabat-pejabat tinggi di negeri ini, maka sebenarnya kesempatan korupsi sering kali datang pada kita yang punya kekuasaan, karena saat itulah terbuka celah untuk menyelewengkan wewenang.
“Saya berharap Golkar saat ini akan menjadi partai yang bebas dari persoalan-persoalan yang merugikan negara dan rakyat. Golkar sekarang harus bisa menjadi pohon yang berbuah sehat untuk perkembangan demokrasi dan bangsa yang lebih baik kedepannya,”pungkas Melki.
Laporan: Chris Bani