Amfoang-infontt.com,- Sektor pariwisata berpeluang menjadi andalan Indonesia untuk mendulang devisa negara. Untuk itu, langkah pemerintah menggenjot pembangunan industri pariwisata Indonesia khususnya di NTT dengan hadirnya Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nai Soi sebagai pemimpin baru yang memprioritaskan sektor pariwisata dinilai sebagai strategi yang tepat.
Pariwisata merupakan sektor yang paling potensial mendatangkan devisa dan paling mudah menciptakan lapangan kerja. Dan pembenahan infrastruktur adalah salah satu cara paling strategis untuk memajukan pariwisata.
Salah satu destinasi wisata yang harus diperhatikan adalah Pantai Tanjung Mas di Desa Bioba Baru, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang -NTT.
Tempat ini terkenal dengan ombaknya yang lumayan tinggi, sehingga dapat dijadikan tempat yang tepat untuk berselancar. Di tepi pantai juga terdapat beberapa batu raksasa yang sangat besar. Anehnya batu tersebut memiliki lubang-lubang kecil di bagian bawah yang mungkin dapat dijadikan tempat mengekspresikan kreativitas kita dalam memotret, khususnya para fotografer.
Di pantai tersebut juga terdapat sebuah gunung berukuran kecil yang mampu membangkitkan imajinasi kita layaknya sedang berada disebuah jurang yang sangat dalam. Ada juga pasir halus berwarna cokelat ikut melengkapi keindahan pantai ini, dan dijamin tak akan menyesal ketika kita sampai kesana.
Sayangnya, menjadi persoalan adalah infrastruktur jalan menuju pantai. Di mana sangat susah jika kita ingin menikmati panorama pantai ini karena infrastruktur jalan sangatlah tidak memungkinkan.
Yesaya Bersila, Kepala Desa Bioba Baru saat ditemui media ini mengatakan, dirinya mempunyai impian besar agar pantai Tanjung Mas ini kelak dapat dijadikan suatu tempat pariwisata yang dikenal di berbagai kalangan masyarakat.
Yesaya berharap pemkab Kupang dapat melihat dan menata daerah ini karena pantai ini belum sama sekali tertata dengan perlengkapan-perlengkapan layaknya sebuah tempat pariwisata.
“Impian saya sejak dulu ingin menjadikan tempat ini menjadi pariwisata yang terkenal, tapi sampai hingga kini pantai ini belum dapat dikatakan tempat pariwisata karena kekurangan fasilitas pelengkap bahkan ijinnya pun belum ada,” ungkapnya.
Ditambahkannya, lokasi ini bukan saja dapat dijadikan tempat menghilangkan penat, namun dengan kondisi pantai yang dipenuhi dengan berbagai batu raksasa dan pemandangan yang indah dapat juga membangkitkan imajinasi dalam menghasilkan sebuah karya.
“Kalau datang ke pantai ini, tidak hanya menghilangkan rasa lelah, tapi saya rasa bahwa di tepi pantai ini dapat juga dijadikan lokasi untuk foto-foto, dan bahkan mampu mengasah imajinasi dalam hal menulis,” ujarnya.
Yesaya berharap adanya lirikan dari pemerintah agar pantai ini dapat dikelola menjadi sebuah pariwisata yang layak untuk dikunjungi.
“Pantainya sudah sangat bagus, namun alangkah lebih baik jika tempat ini dapat dilirik oleh pemerintah, sehingga kedepannya pantai ini bisa layak untuk dikunjungi wisatawan dari luar daerah ini,” harap Yesaya.
Untuk merebut besarnya peluang pariwisata daerah, maka dipandang perlu untuk memaksimalkan segala potensi yang ada dan meminimalkan berbagai kendala yang sering kita temui. Kita perlu memperbaiki sarana dan prasarana yang masih jauh dari kata sempurna.
Faktor keamanan juga salah satu hal terpenting dalam dunia pariwisata. Karenanya diharapkan pemerintah dapat secara aktif melakukan pengamanan massif dan terstruktur di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata nantinya.
Begitu banyak peluang pariwisata kita, tinggal bagaimana cara kita mengelola dan memanfaatkannya saja. Pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu dan dapat bekerja sama.
Pemerintah daerah dan pusat pun harus bisa menjalin kerjasama lintas sektoral, karena kemajuan pariwisata di daerah tidak hanya tanggungjawab dan tugas Kementerian Pariwisata, tapi juga tugas kita bersama.
Penulis: Sandy Lette dan Roky Tlonaen
Editor: Redaksi