Kupang-infontt.com,-Yamin Olla Ketua Forum Study Feto Mone (FSFM) Kabupaten TTS periode 2016 – 2018 ketika ditemui infontt.com, Senin (28/5/2018) mengisahkan salah satu organisasi mahasiswa dari daerah dingin (julukan Kota Soe) pertama kali terbentuk pada 7 November 1993 dari rahim sebuah kumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang terpencar di beberapa universitas di Kota Kupang dengan nama organisasi waktu itu Himpunan Mahasiswa Mollo (HMM).
Namun, menurut Yamin mahasiswa yang tergabung saat itu bukan hanya pelajar asal Mollo, tapi ada juga dari Amanuban dan Amanatun. Dengan berjalannya waktu, tahun 2007 teman-teman asal Amanuban dapat mencetus satu kumpulan organisasi mahasiswa dengan nama Ikatan Mahasiswa Asal Amanuban (IKMABAN) atas kesepakatan Rapat Umum Anggota (RUA) dari mahasiswa-mahasiswi asal Amanuban yang bertempat di Kolbano.
“Pada tahun 2008 teman-teman asal Amanatun juga mencetus organ mahasiswa dengan nama Ikatan Mahasiwa Asal Amanatun (IMAN). Inilah sejarah singkat terkait tiga organ mahasiswa asal Kabupaten TTS yang terbentuk dengan merangkul tiga soapraja dimana IKMABAN mewakili seluruh wilayah Amanuban, IMAN mewakili seluruh wilayah Amantun serta FSFM mewakili seluruh wilayah Mollo,”jelasnya.
Tak lupa juga Yamin merespon secara tegas hadirnya Himpunan Mahasiswa Banam, Oenam Dan Onam (HIMBOEN) yang lahir dari ide dan gagasan mahasiswa. Baginya rasa semangat yang tinggi dapat mencetus HIMBOEN dengan sangat begitu mudah seperti membalik sebuah telapak tangan, tanpa melihat tiga organ mahasiswa TTS yang sudah terbentuk.
Bagi Yamin, sebagai nakhoda FSFM TTS, dirinya mengutuk keras atas kesepakatan dengan lahirnya HIMBOEN tanpa rasa serta tidak ada konfirmasi serta diskusi bersama baik itu FSFM, IKMABAN dan IMAN. Tiga organ ini adalah himpunan mahasiswa yang sah, dimana dapat merangkul tiga soapraja baik Mollo, Amanatun, serta Amanuban.
“Walaupun kehadiran kami ini dengan jalan tertati-tati, tapi kami masih tetap kokoh dan eksis di depan mata kaum intelektual. Marilah kita bicara terkait organ mahasiswa skop Kabupaten TTS, jangan kita menyampingkan organ yang selama ini eksis yakni FSFM IKMABAN, dan terlebih IMAN yang kehadirannya bukan hanya meliputi Ikatan Mahasiswa Asal Niki-Niki saja,”tegas Yamin.
Ia juga berharap agar rasa persaudaraan serta saling membutuhkan dan melengkapi harus menjadi perhatian serius bagi semua mahasiswa mahasiswi TTS yang tergabung dalam organisasi. Cara inilah yang diharapkan menjadi sandaran bagi semua anggota kedepannya demi kemajuan daerah tercinta.
Laporan: Chris Bani