Kupang-infontt.com,- Hari ketiga, Rabu (2/5/2018) partai Golkar NTT melakukan kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Orientasi Fungsionaris Konsolidasi Pemenangan Pilkada. Dalam Jumpa Persnya,Plt (Pelaksana Tugas) Ketua DPP Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan konsolidasi terkait pengurusan sampai ke tingkat desa untuk menyambut pesta demokrasi yang akan berlangsung nanti.
“Pengurus partai Golkar di desa itu orangnya harus ada. Jangan sampai namanya ada tetapi orangnya sendiri tidak ada, dan itu harus ada nama dan nomor telponnya, minimal harus ada 5 orang pengurus di setiap Desa,”tegas Mekeng.
Menurutnya, Golkar NTT mau menunjukan ke daerah lain bahwa Golkar NTT mau dan siap menerima era baru yaitu era digital. Revolusi ini tidak bisa bergerak hanya sampai di kota saja, oleh karena itu perlu dibuat konsolidasi organisasi sampai tingkat Desa. Selanjutnya akan di kontrol oleh Ketua DPD Golkar NTT, Melki Laka Lena dan beberapa tim ahli IT dari Jakarta.
“Berkaitan dengan aplikasi milik Partai Golkar sendiri harus final, sehingga jika ada informasi-informasi ataupun statement dari ketua golkar di pusat dan juga aktifitas di pusat yang berkaitan dengan Partai Golkar bisa langsung di ketahui oleh pengurus di Desa,”jelas anggota DPR RI ini.
Partai Golkar juga mewajibkan semua pengurus di Desa itu harus memiliki handphone android agar bisa memiliki juga aplikasi ini. Karena partai Golkar khususnya di NTT sedang mempersiapkan Partai modern yang memang benar benar masuk ke Era 4G.
Ditambahkan, dalam Rakerda kali ini Golkar mewajibkan pengurus DPD II untuk menginformasikan hal ini sampai ke tingkat desa batasnya tanggal 1 Juni.
“Kalau tidak lengkap itu berarti kelemahannya terletak pada ketua DPD II, setelah itu kita masuk ke orientasi fungsionaris. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh partai Golkar dalam menyambut pemilu.
“Yang ikut dalam kegiatan kali ini ada 400 orang bakal calon dan akan dibuat gelombang kedua karena masih banyak yang belum ikut, perlu diketahui bahwa kegiatan ini adalah kegiatan mandiri yang dibiayai sendiri oleh para hadirin semuanya,”ujar politisi senior Golkar ini.
Kegiatan ini juga partai Golkar ingin menunjukkan kepada kader serta masyarakat bahwa partai ini adalah partai yang demokratis. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan agar dapat membina rasa tanggung jawab dan juga rasa memiliki organisasi politik.
Menurut Mekeng, jika salah satu orang atau pengurus dari pusat yang membiayai kegiatan ini, maka keputusan akan berorientasi pada satu orang saja. Jadi inilah awal yang dilaksanakan oleh partai Golkar dalam merevolusi partai ini.
Nantinya juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yaitu setelah penentuan calon legislatif maka akan dilaksanakan sekolah politik sehingga ketika menjadi anggota legislatif kader partai sudah harus tahu apa tugas dan fungsinya, baik secara teori maupun praktek.
“Kami juga akan memberikan pembinaan bagi para bakal calon sehingga ketika menjadi anggota legislatif sudah tidak lagi memainkan anggaran seperti yang sedang terjadi saat ini. Kita jangan beranggapan bahwa itu hanya slogan biasa, tapi kita perlu juga membuat perubahan mulai dari sekarang,”jelasnya.
Kedepannya kader partai golkar harus bekerja keras untuk bisa memenangkan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Golkar yakni Victory-Joss. Selanjutnya partai golkar sendiri telah memutuskan untuk bergabung bersama PDIP untuk mendukung Jokowi dalam pemilihan Presiden di tahun 2019.
Laporan: Sandi Lette
Editor: Chris Bani