Kupang-infontt.com,- Pemilihan umum Kepala Daerah (Pilkada) damai merupakan keinginan semua pihak. Pada setiap pemilu kita berharap pesta demokrasi dapat terselenggara secara damai, aman, tentram, dan menyenangkan.
Pemilu sebagai instrumen demokrasi dan upaya membangun perubahan kondisi bangsa yang lebih baik menjadi penting maknanya bagi daerah yang masih berada dalam kondisi memprihatinkan kini. Penting bagi momentum perubahan dan harapan masa depan. Suatu kewajaran bagi setiap warga negara dalam mengambil peran masing-masing untuk menyukseskan agenda dimaksud.
Masyarakat sudah jenuh terhadap janji-janji yang kunjung tiada realisasinya. Oleh karenanya paket atau pasangan calon (paslon) yang masih mengandalkan kampanye terbuka dengan pengerahan massa yang besar bisa bakal kalah. Sebab, tidak bisa dipastikan massa yang banyak itu bakal memberikan suaranya kepada paket alias paslon yang bersangkutan.
Itu sebab, tidak ada alasan bagi peserta pemilu untuk menjadikan kampanye terbuka sebagai strategi utama dalam upaya menarik simpatik masyarakat. Sekarang ini yang menjadi perhatian bagi peserta pilkada adalah dengan kampanye dialogis dan pendekatan humanistik. Jika pendekatan cara ini yang dominan dilakukan para calon pemimpin maka yakin Pemilu Damai, Aman, dan Tertib akan terwujud dengan sendirinya.
Secara kultural, etika dan nilai-nilai kejujuran, keadilan, kedisiplinan sangat berpeluang untuk dilanggar. Di sisi lain upaya menegakkan kultur agar yang menang siap rendah hati dan tidak arogan, yang kalah mau dan berani menerima kekalahan secara satria dan sabar juga merupakan kultur yang belum mapan dalam masyarakat kita.
Bertumpu pada realitas bahwa di satu pihak kampanye adalah perang ideologi, perang strategi, dan perang gengsi dan di pihak lain kondisi psikososiokultur yang kurang kondusif, secara antropologis sosiologis, maka pemilu sebagai ajang politik sangat potensial terhadap konflik horisontal dan konflik vertikal. Bahkan, bisa menimbulkan konflik tanpa pola (amuk massa).
Namun demikian, harapan akan kondisi yang lebih baik masih terus muncul. Di sinilah ruang perubahan itu ada. Memaksimalkan setiap potensi perubahan dalam pemilu menjadi sangat penting. Harapan besar pada sukses pemilu damai yang berjalan tanpa cacat merupakan hal penting. Tidak ada pilihan kecuali semua pihak harus memainkan perannya untuk mewujudkan agenda tesebut.
Kondisi ini harus didukung oleh konsistensi peserta pemilu dalam menepati janji-janji politiknya untuk melaksanakan kampanye secara damai, tertib, aman, dan lancar. Berkompetisi secara sehat dan betul-betul menjadikan pemilu sebagai pesta rakyat dengan meminimalisir intervensi dan politik kotor yang yang bisa merusak suasana pesta. Dengan menawarkan berbagai nilai edukatif dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan bangsa dan negara.
Semua pihak harus menjalankan perannya secata konsisten. Pelaksanaan setiap proses pemilu oleh KPU sacara profesional. Diperkuat dengan peran penting Bawaslu dalam melakukan pengawasan. Tegas terhadap berbagai sikap, perilaku, dan tindakan politik yang keluar dari koridor yang telah disepakati bersama. Memberikan hukuman bagi mereka yang bersalah tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya merupakan hal penting dalam mengantar pelaksanaan pemilu yang lebih bersih dan aman.
Selain itu, harus menyadari bahwa sukses pemilu damai tentu merupakan indikator yang jelas bagi sukses pelaksanaan kehidupan demokrasi di negeri ini. Kualitas inilah yang akan menempatkan proses konsolidasi demokrasi Indonesia pada tingkat yang lebih tinggi. Suatu kondisi yang dapat meningkatkan akhirnya kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik.
Menjadi kewajiban kita semua untuk menyebarkan benih-benih positif tentang aspirasi rakyat mengenai pemilu damai sebagai penyeimbang dan penyanding potensi-potensi konflik kekerasan.
Catatan Redaksi:
Chris M. Bani (Pimpinan Redaksi)