Mukjizat Allah Yang Tak Pernah Terpikirkan

Allah dibalik Semuanya

By: Josep Siubelan, S. Pd

Bacaan Lainnya

Dari judul diatas tentu sebagai orang beriman (yang percaya akan adanya Tuhan) maka kita sudah bisa menebak siapa pemenang teori dibalik terciptanya segala sesuatu. Tapi ada begitu banyak teori-teori lain yang menolaknya dan sepertinya teori-teori tersebut masuk akal dan dapat dipercaya. Dan karenanya membuat iman kita juga semakin goyah. Apa saja teori – teori itu ? dan bagaimana sikap kita seharusnya sebagai orang beriman? Dan Apakah alkitab pernah menceritakan/menjelaskan secara eksplisit tentang terciptanya segala sesuatu?
Alkitab kita justru mulai menceritakan dan menjelaskan dengan kata “pada mulanya “ pada mulanya bukan hanya searti dengan yang pertama atau yang terpenting tapai kata pada mulanya menerangkan tentang asal dari segala sesuatu.
Kej 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Kej 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; ….

I. Kej 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

1.1 Allah melalui Musa mematahkan segala teori yang bertentangan dengan Alkitab.

Tentu banyak orang berpikir bagaimana Musa bisa mendapat ilham seperti ini untuk menulis? Tentu ada pihak yang begitu Luar Biasa dan Maha Kuasa yang membantu Musa untuk menulis hal yang mustahil untuk ditulis pada zaman itu . dan ini pastilah ada Allah dibalik tulisan Musa ini.

Revelatory Day Theory
… Tuhan Allah memberikan penglihatan pada Musa tentang urutan penciptaan alam semesta, dan Tuhan Allah membutuhkan waktu 6 hari untuk menyelesaikan demonstrasi Nya.
(https://atikpasca.wordpress.com/2009/06/08/filsafat-ilmu-teori-terciptanya-bumi/)

Ya, Musa memulai tulisannya tentu dengan melibatkan Allah sebagai sumbernya dengan mengatakan bahwa sejak awal segala sesuatu belum ada, kecuali Allah, Allah Yang MahaKuasa dan tanpa kita pungkiri bahwa ini memang yang terjadi dan sudah terjadi yaitu Keberadaan Allah sebelum segala sesuatu ada dan terjadi.
Ini sekaligus membuktikan dan menjawab banyak pertanyaan yang coba dibuktikan dari kaum ateis. Bahwa banyak pemikiran sempit mereka sebagai manusia biasa yang dipaksa untuk menjadi dasar argumen. Mereka adalah kebanyakkan orang yang menganggap mampu untuk hadir dan menghadirkan sesuatu tanpa Allah. Salah satunya dengan menyatakan yaitu bahwa bumi ada dengan sendirinya, ada juga pendapat bahwa dunia itu kekal dan ada dengan sendirinya, ada juga yang mengatakan bumi tercipta dari kumpulan atom.

1. Naturalistic Evolution Theory [disebut juga teori evolusi atau teori evolusi atheis]
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta tercipta berdasarkan teori “Big Bang” sebuah fenomenal alamiah, tidak menyertakan Tuhan dalam setiap penciptaan nya. …
( https://atikpasca.wordpress.com/2009/06/08/filsafat-ilmu-teori-terciptanya-bumi/)

teori “BIG BANG”
Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat )

( Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Kosmologi dipelajari dalam astronomi, filosofi, dan agama.)

Keberatannya adalah dari mana ledakan besar ini terjadi? Bukankah ledakan terjadi karena adanya benda lain diluar angkasa? Lalu dari mana asal benda-benda lain diluar angkasa ini? Apakah ada dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan? Kalau memang ada dengan sendirinya, lalu bagaimana dan dari mana bisa terciptanya benda yang meledak tersebut ?

2. Teori Anaximandros
Pandangan tentang Alam Semesta

Gambaran Alam Semesta menurut Anaximandros
Dengan prinsip to apeiron, Anaximandros membangun pandangannya tentang alam semesta.[3] Menurut Anaximandros, dari to apeiron ( TAK TERBATAS /TANPA AKHIR, bersifat ilahi,abadi, tak terubahkan tak terhancurkan, kekal) berasal segala sesuatu yang berlawanan, yang terus berperang satu sama lain. Yang panas membalut yang dingin sehingga yang dingin itu terkandung di dalamnya. Dari yang dingin itu terjadilah yang cair dan beku. Yang beku inilah yang kemudian menjadi bumi. Api yang membalut yang dingin itu kemudian terpecah-pecah pula. Pecahan-pecahan tersebut berputar-putar kemudian terpisah-pisah sehingga terciptalah matahari, bulan, dan bintang-bintang. Bumi dikatakan berbentuk silinder, yang lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginya. Bumi tidak jatuh karena kedudukannya berada pada pusat jagad raya, dengan jarak yang sama dengan semua benda lain.
Mengenai bumi, Thales telah menjelaskan bahwa bumi melayang di atas lautan. Akan tetapi, perlu dijelaskan pula mengenai asal mula lautan. Anaximandros menyatakan bahwa bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah. Karena berputar terus-menerus, maka berangsur-angsur bumi menjadi kering. Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut pada bumi.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Anaximandros )

Keberatan terhadap teori ini adalah dari mana asal panas di luar angkasa yang membalut dingin? Bukankah panas seharusnya ada sumber panas dan dingin harusnya ada sumber dingin? Lalu apakah sumber panas dan dingin ada dengan sendirinya, tanpa ada yang menciptakan? Apakah bahan dasar matahari sama dengan bintang dan bulan? Bukankah bulan tidak dapat mengeluarkan cahaya sendiri tanpa pantulan dari matahari?

3. Menurut Thales bahwa asal mula alam semesta adalah Air, karena air adalah pusat dan sumber dari segala kehidupan Segala sesuatu bersumber dari air dan kembali lagi menjadi air misalnya tumbuh-tumbuhan dan binatang lahir ditempat yang lembab, bakteri-bakteri hidup dan berkembang ditembat yang lembab, dan bakteri pun memakan makanan yang lembab dan kelembaban itu bersumber dari air. Dari air itulah terjadi kehidupan (Manusia, binatang-binatang dan tumbuhan) bahkan tanah pun mengandung air.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Karena air adalah sumber kehidupan, dan tanpa air makhluk hidup pasti akan mati.
…. berpendapat bahwa asal muasal alam semesta itu air
( http://merryflorencia.blogspot.co.id/2016/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html )
Keberatan terhadap teori ini adalah dari mana asal air jika air yang menyebabkan segala sesuatu terjadi maka apa yang menyebabkan air itu terjadi atau ada? Bukankah harus ada sumber air untuk mengeluarkan atau terciptanya air ? atau sumber air su dekat?
4. Teori Kabut Kant-Laplace

dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
( http://adhe-selviana.blogspot.co.id/2013/01/teori-pembentukan-bumi-dan-alam-semesta.html )
Hampir sama dengan teori diatas, lalu dari mana sumber gas atau dari mana gas ini berasal?
5. TeoriPlanetesimal

Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.

Keberatannya: Matahari asal berasal dari mana? Apakah berasalnya tanpa alas an? Bukankah ini alas an yang lebih tidak beralasan?

Dan masih banyak teori lainnya yang tidak beralasan akurat.

Jadi tulisan Musa ini bukan hanya memberikan jawaban yang jelas tapi juga tidak memunculkan pertanyaan baru. Karena awal dari segala sesuatu adalah karena Allah, Allah yang menciptakan bumi ini sehingga bumi ini ada.

Yoh 1:1-3
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Maz 102:26 Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
Nehemia 9:6 “Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu.
Yeremia 27:5 Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di atas muka bumi dengan kekuatan-Ku yang besar dan dengan lengan-Ku yang terentang, dan Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku.
Dan ayat bacaan kita Kejadian 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Ya, pada mulanya adalah bentuk kata sebelum ada segala saman, ini bentuk kata tentang waktu yang belum pernah ada dan tidak tersilami,

Wyccliffe : Penulis menuntun pembaca kembali kesaat sebelum ada waktu, memasuki wilayah tak terselami dari kekekalan…kisahnya menjangkau balik kemasa sebelum peristiwa –peristiwa ada tanggalnya.

(Tafsiran Alkitab elektronik)

Dengan demikian maka jelaslah siapa yang menciptakan karena itu orang tidak perlu bertanya apakah Allah itu ada ? dimana Allah
Ayub 35:10 tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;

Allah kita Yang Maha Kuasa dapat sanggup menciptakan segala sesuatu, bahkan dalam proses penciptaan langit dan bumi serta isinya diciptakan Allah tanpa bahan dasar.
Kata Ibrani yang diterjemahkan dengan “menciptakan” dalam Kej 1:1 adalah “BARA” yang memang berarti penciptaan dari ketiadaan.
Kej 1:1 : Pada mulanya Allah menciptakan (BARA) langit dan bumi.

John J. Davis : Kata kerja bara (“menciptakan”) mengungkapkan gagasan suatu penciptaan mutlak, atau ex nihilo penciptaan, secara lebih baik daripada kata kerja yang lain….. Oleh sebab itu, tindakan penciptaan oleh Allah yang tercermin dalam ayat 1 tidak melibatkan material yang sudah ada sebelumnya; Allah yang mahatinggi dan mahakuasa menciptakan langit dan bumi dari yang tiada. (Paradise to Prison, hal. 39-40).
(https://whereisthewisdon.wordpress.com/2012/02/09/tanggapan-pdt-esra-soru-terhadap-pandangan-eben-nuban-timo-terkait-kehabisan-energi-atau-tidak-berdayanya-allah/ )

Pada proses awal penciptaan ini, nampaknya ada kemiripan dengan proses pembuatan kemah suci yang dicatat dalam keluaran 35-40, diaman dituliskan: adanya perhentian hari ke tujuh, ada pembuatan atap (seperti langit), adanya benda penerang, dll. Yang tentunya kemah suci tersebut dibuat dengan tujuan utama adalah pemujaan terhadap YHWH atau pembangunan alam semesta sebagai Rumah Allah.dan pembuatan Rumah Allah merupakan cerminan dibumi. bahkan setiap angka (angka 7) dalam penciptaan melambangkan angka kesempurnaan Allah.

( )

Maka namun haruslah demikian bahwa kita manusia yang diciptakan haruslah menjadikan bumi tempat tingggal kita ini sebagai tempat untuk memuja atau memuji Tuhan, haruslah kita memandang kepada DIA yang diatas sana dalam setiap pelayanan,pekerjaan kita karena sudah menciptakan kita dan tempat pijakan kaki kita (bumi). Namun kita malah lupa memandang kepada Tuhan dan hanya sibuk melihat disekeliling kita, sibuk mencari hal hal lain yang justru bertentangan dengan yang seharusnya.
1.2 Seberapa besar alam raya/jagad raya yang diciptakan Allah ?

Dijagad raya kita terdiri dari 2.000.000.000.000.( dua triliun ) galaksi. Tiap galaxy terdapat 100 miliar bintang dan 150 miliar planet lebih.
Bagaimana cara menghitungnya/ cara sensusnya ? Cara sensusnya dengan memanfaatkan mata yang ada di luar angkasa seperti teleskop Hubble. Para astronom tidak menggunakan teleskop yang ada di Bumi karena tidak semua radiasi elektromagnetik bisa mencapai Bumi. Atmosfer Bumi yang jadi penyebabnya. Nah, teleskop di luar angkasa tidak dihalangi oleh atmosfer untuk bisa menerima cahaya dari seluruh panjang gelombang yang ada. Ini penting karena galaksi yang diamati oleh teleskop di luar angkasa sebagian besar sangat redup.
(http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/)

Bumi kita dan tata surya kita berada digalaksi Bima
luas bumi adalah 510.100.000 kilometer persegi dan matahari berjarak 120 juta kilometer dari bumi. galaksi bima sakti alias kabut susu, yang terdiri dari atas 300.000 bintang pusat galaksi bima sakti akan membutuhkan 30.000 tahun untuk sampai ke matahari dan bisa terlihat ke mata kita
Sederhananya jika sesorang mengendarai pesawat ruang angkasa berkeepatan cahaya maka ia baru bisa mencapai ujung semesta ini dalam waktu 14 Miliyar Tahun. Namun jarak ini bersifat dinamis, yang artinya ukuran panjang semesta terus bertambah dari waktu ke waktu.( kecepatan cahaya ± 200.000 km/detik)
(https://www.kaskus.co.id/thread/52fc89c23fcb17b2098b45dc/tahukah-anda-berapa-luas-alam-semesta)

Jadi.. kesimpulan apa yang kita punya? Saat ini jumlah galaksi sudah kurang dari dua triliun akibat bergabungnya galaksi-galaksi dalam evolusi alam semesta. Dan ternyata… langit tetap gelap meskipun ada triliunan galaksi di langit.

Bumi kita masih sangat jauh dengan matahari…( tapi cahaya yang kita terima dari matahari masih terasa panas. Itu karena cahaya matahari hanya menempuh perjalan ke bumi selama 8 menit: langitselatan.com).
Bayangkan ini semua Allah menciptakan dalam waktu satu hari ( hari ke 2).

Maka pelajaran yang dapat kita ambil ialah :
1. Segala sesuatu berasal dari Allah, Allah yang membuat segala sesuatu ada, karena adalah mungkin jika yang kekal itu ada maka tercipta segala sesuatu yang tidak kekal.
Bahkan nasib kita saja diatur oleh Tuhan. segala yang terjadi dengan kita setiap harinya tentu dengan sepengetahuan Allah.
Ya, terkadang bahkan sering nasib sial atau nasib mujur silih berganti dalam hidup kita. Ini jelas menandakan keharian Tuhan
Yesaya 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Ratapan 3:38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
BMIK : baik dan jahat dijalankan hanya ats perintah Tuhan.

Karena memang kita sebagai manusia harus bisa menerima semua hal dari Allah
Ayub 2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Karena baik nasib mujur dan nasib malang yang Allah datangkan pasti untuk kebaikan kita, demi pertobatan kita
Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

2. Kehadiran Allah dapat menjawab semua pertanyaan yang tidak dapat dibantah oleh siapapun.
Jika sampai saat ini masih banyak pergumulan, masih banyak pertanyaan atau masih banyak doa kita yang belum dijawab oleh Tuhan, maka percayalah jika bumi dan alam semesta yang begitu luas dan besar Tuhan mampu menciptakan hanya dengan berfirman, maka adalah lebih mustahil jika persoalan hidup kita yang tidak lebih besar dari bulan dan Allah tidak sanggup menjawab? Allah pasti mampu mengatasi setiap masalah hidup kita karena Allah lebih besar dari segalanya dank arena memang Allah itu ada dan Allah kita hidup.

3. Segala sesuatu ada karena diciptakan oleh Allah yang Maha Kuasa, karena KemahaKuasaan inilah Allah dapat berbuat apapun ( kecuali berbuat dosa ) bahkan menciptakan sesuatu tanpa bahan dasar atau tanpa bersumber dari apapun.
Maka percayalah Allah juga sanggup menciptakan jalan baru bagi kebuntuan rencana kita. Allah sanggup bukan saja membuka jalan tapi menciptakan pintu masuk kearah yang lebih baik.
Mungkin terkadang kita merasa tidak ada jalan terbuka, tapi bersama Allah, Allah mempu membuka jalan lain bahkan pintu yang tertutup bagi kitapun bisa menjadi jalan lain bagi Allah.

4. Jangan kita pungkiri keberadaan Allah. Dalam arti luas adalah menyangkal bahwa Allah itu ada, atau tahu bahwa Allah ada tapi bertindak tanpa melibatkan Allah.

Kadang kita Tahu dengan pasti bahwa Allah itu ada namun segala tindakan kita tidak melibatkan Allah, kadang kita lebih suka mengandalkan diri kita dengan kemampuan kita, dengan kekuatan kita, dengan pikiran kita, kita lupa bahwa ada kekuatan besar yang bersama kita dan sanggup menolong kita.
Maka sekarang libatkan Tuhan dalam setiap keadaan, karena Tuhan tidak pernah lelah untuk menolong kita, maka jangan lelah untuk bersama Tuhan dan melayani Tuhan.

II. 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
a. Pandangan yang keliru tentang ayat 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Pada ayat 1 : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.lalu disambung dengan ayat 2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Sepertinya bahwa ayat yang pertama Allah sudah menciptakan langit dan bumi dan terdapat pengulangan penciptaan bumi diayat yang ke dua, bumi belum berbentuk.
Ada tafsiran yang mengatakan mungkin Allah telah menciptakan bumi namun bumi ini hancur lagi karena telah terjadi pemberontakan oleh malaikat sehingga Allah menata ulang bumi.
Pdt. Budi Asali MDiv: Mereka (gap theory’) berpendapat bahwa Allah tidak mungkin mencipta sesuatu yang kacau seperti yang tertulis dalam Kej 1:2 – ‘bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya’. Karena itulah mereka beranggapan bahwa penciptaan dalam Kej 1:1 sudah sempurna, tetapi lalu menjadi rusak / kacau karena pemberontakan Iblis.
( http://www.golgothaministry.org/kejadian/kejadian-1_1-2_3.htm )

teori kesenjangan : Tesis dari teori kesenjangan adalah bahwa frasa “tohu wabohu” terjadi pada waktu kejatuhan Lucifer. Bila mengikuti alur pikir hipotesis dari teori ini maka Kejadian 1: 2 merupakan penciptaan kedua. Langit dan bumi ciptaan pertama telah hancur akibat kejatuhan Lucifer
( http://nohboiliu.blogspot.co.id/2015/04/tafsir-kejadian-112.html )

Jadi seandainya atau seumpamanya memang demikian, maka tampak kekuatan Allah sama dengan kekuatan Iblis? Sehingga pertarungan itu begitu dasyat hingga menghancurkan bumi?
Pdt. Budi Asali MDiv : Kalaupun di antara Kej 1:1 dan Kej 1:2 ada pemberontakan setan, mengapa alam semesta harus menjadi kacau / rusak? Iblis memang kuat, tetapi ia jelas sama sekali bukan tandingan Allah, sehingga ‘pertempuran’ antara Iblis dan Allah sama sekali ‘tidak seru’ dan tidak perlu sampai menghancurkan alam semesta. Pandangan yang mengatakan bahwa pertempuran Iblis melawan Allah itu sampai harus menghancurkan ciptaan Allah, adalah pandangan yang terlalu merendahkan Allah, karena secara tidak langsung mereka beranggapan bahwa kekuatan Iblis dan Allah itu tidak terlalu berbeda jauh.
Jadi adalah salah bahkan sesat jika mengatakan bumi diciptakan ulang oleh Allah.
b. Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong;….
Pada ayat ini, secara sepintas tampak mempunyai arti bahwa Bumi sudah ada hanya belum berbentuk dan belum dihuni ( kosong ). Namun bukan demikian dengan pola pemikiran orang israel pada waktu itu.
Maksud dari kalimat tersebut diatas adalah Penciptaan yang Allah lakukan pada awalnya dengan tidak adanya apa apa.

Catatan Alkitab Jerusalem : ….Dengan istilah itu pengarang sudah mulai merintis jalan menuju pengertian bahwa penciptaan bermula dengan tidak adanya apa-apa
( tafsiran alkitab electronic)

John Calvin : …orang Ibrani menggunakannya ketika mereka menunjuk sesuatu yang kosong dan membingungkan, atau sia-sia dan tidak ada yang berharga
( www.studylight.org)

Pelajaran yang dapat diperoleh adalah:
1. Allah kita adalah Allah yang luar bisa, yang Maha Kuasa dan yang Paling Berkuasa. Tidak ada yang sebanding dan dapat disejajarkan dengan Allah. Tidak ada yang sanggup bersaing dengan Allah.
2. Allah yang kita sembah bagitu Sangat Maha Kuasa, lalu adakah hal lain yang kita kuatirkan dan barkata: dapatkah Allah menolong saya? Mampukah Allah mengangkat persoalan saya? Dan masing banyak pertanyaan lain lagi…
Jika Allah mampu menciptakan langit dan bumi serta seluruh jangat raya, lalu hal apa lagi yang tidak dapat Allah selesaikan ?
3. Kemahakuasaan Allah tidak hanya terbukti saat penciptaan tapi terus menerus hadir dalm kehidupan kita.
4. Ada begitu banyak teori yang hendak mengalahkan Kemahakuasaan Allah, namun tidak ada satupun yang mampu menggoyahkannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *