Kupang-infontt.com,- Kemiskinan adalah masalah utama di Nusa Tenggara Timur ( NTT) yang tidak bisa dipungkiri, tapi terkadang kita enjoy dengan masalah ini. Banyak hal yang kita habiskan waktu dengan serimonial dan itu tidak akan membuat NTT berubah. Hal ini disampaikan bakal calon Gubernur NTT dari PDIP Perjuangan, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt pada dialog terbuka “Ba’omong NTT” yang diselenggarakan komunitas Wartawan Media Online (KOWMEN-NTT), Selasa (31/10/2017).
“Sebagai pemimpin kita harus komitmen dan stop yang namanya fee 10 persen. Sebenarnya kecerdasan dan ilmu yang kita miliki harus disenergikan untuk membangun NTT, kemiskinan adalah hal utama yang harus diserang dan dibasmi, kita harus ada ketegasan dalam memulai perubahan,”ungkapnya.
Bupati TTU dua periode berjalan ini juga mengatakan bahwa pemimpin harus berani menuntaskan kemiskinan dengan kebijakan yang dilahirkan. Program-program harus tepat sasaran, agar masyarakat bisa secara langsung menikmati setiap program pemerintah.
“Malu kalau kita terus menerus dikatakan miskin. Miskin dan korupsi adalah dua mata rantai yang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Pemimpin NTT kedepannya harus berani mengambil sikap terhadap berbagai kebijakan yang merugikan masyarakat,” tegas Ray.
Sedangkan Sosiolog dan juga Dosen di Universitas Undana, Balkis Soraya Tanof yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai panelis mengatakan bahwa kemiskinan di NTT secara sosiolog adalah daerah yang miskin budaya saat ini , NTT sangat mempunyai potensi sumber daya namun manusianya tidak mampu menangkap peluang ini.
“Hari ini masyarakat NTT belum aman dalam sandang, pangan, dan papan. Kita harus mencari figure yang bisa menjadi pemimpin dan berjuang untuk pancasila bukan untuk diri sendiri,”ujar Balkis (Chris Bani)