Jakarta-infontt.com,- Sejak jumat, (8/12) sore setelah pelantikan pengurus DPD Partai Golkar provinsi NTT hingga minggu siang ini DPP Partai golkar terus mendapat pertanyaan dari pengurus DPD Partai Golkar NTT dan pangurus DPD II Partai Golkar Kabupaten /Kota se-NTT serta teman teman pers terkait putusan pengurus DPP partai Golkar khususnya tim pilkada pusat tentang putusan pasangan calon dan koalisi partai politik dalam pilgub NTT 2018 mendatang.
“Kami mendapat laporan dari teman teman pengurus DPP Partai Golkar yang hadir tentang suasana kebatinan dan pesan berbagai pihak keluarga besar NTT terkait dinamika pilgub NTT dan putusan Partai Golkar NTT. Untuk itu, kami sekali lagi perlu sampaikan dan pertegas sikap kami sebagai ketua koordinator bidang (Korbid) pemenangan pemilu (PP) Indonesia II yang membawahi seluruh Indonesia Timur termasuk NTT kepada semua pihak termasuk teman-teman jurnalis di NTT,”ujar Ahmad Hidayat Mus, Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Indonesia II.
Menurut ahmad Mus, tim pilkada pusat tidak pernah rekomendasikan nama lain selain Melki Laka Lena sebagai satu-satunya calon Gubernur dari Partai Golkar dalam pilgub NTT 2018 mendatang. Partai Golkar mengikuti semua mekanisme organisasi yaitu mendengarkan aspirasi seluruh peserta Musdalub Partai Golkar Provinsi NTT yang mengusung Melki Laka Lena secara aklamasi maju sebagai Cagub NTT dan berdasarkan hasil survei angkanya Melki Laka Lena makin meningkat dari waktu ke waktu. Keputusan Partai Golkar terkait pilgub NTT ditentukan oleh mekanisme dan aturan main bukan ditentukan oleh orang per orang pengurus DPP Partai Golkar, apalagi ditentukann oleh orang lain diluar Partai Golkar.
Ia juga mempertegas bahwa proses pembuatan Surat Keputusan (SK) bagi pasangan calon yang diusung oleh Partai Golkar dilakukan secara betahap . setelah mekanisme di tingkat daerah dan survei, dibahas dan diputuskan di tim pilkada pusat maka proses pembuatan SK pasangan calon harus di paraf oleh Ketua PP wilayah Bali Nusra dan Ketua Korbid PP Indonesia II sebelum dibuat SK pasangan calon yang ditandatangani ketua umum dan sekertaris jenderal Partai Golkar.
Sampai saat ini, menurut Ahmad Mus putusan pilkada pusat masih mengusung Melki Laka Lena sebagai cagub NTT. Terkait isu bahwa sudah ada SK buat orang tertentu, Ia pertegas lagi bahwa proses SK sama sekali belum berjalan dan belum diparaf serta tidak ada SK DPP Partai Golkar yang sudah keluar untuk pasangan calon di Pilgub NTT.
“Kami terus menjajaki kemungkinan koalisi dengan DPP partai politik baik Partai Nasdem, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai PKB, Partai PKS, dan Partai Hanura. Partai Golkar terus mengupayakan koalisi besar dapat dibangun dalam pilgub NTT 2018 mendatang,”ungkapnya.
Ahmad Mus juga menyampaikan rasa hormat dan apreseasi positif terhadap keputusan ketua dan seluruh pengurus DPD Partai Golkar Provinsi NTT beserta DPD II Partai Golkar Kabupaten/Kota se-NTT yang setia dan konsistten menjalankan aturan main dan mekanisme Partai Golkar dalam melalui dinamika politik internal akibat kasus hukum Setya Novanto. Konsensus bersama dan musyawarah mufakat dalam mencari solusi berbagaii masalah di dalam Partai Golkar hanya bisa terjadi kalau semua pihak taat dan patuh pada aturan main dan mekanisme partai.
“Semoga simpang siurnya informasi terkait sikap DPP Partai Golkar dalam pilgub NTT 2018 mendatang dapat diluruskan. Tim pilkada pusat DPP Partai Golkar dalam waktu dekat segera membahas dan memutuskan nama pasangan calon yang diusung Partai Golkar dan Parpol yang berkoalisi dalam Pilgub NTT,”jelas Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Indonesia II ini. (Tim)