Melki Laka Lena, Pergerakan Ala Aktivis Hingga Orientasi Karya Kongkrit

Balon Gubernur NTT, Melky Laka Lena pose bersama Relawan (6/4)
Balon Gubernur NTT, Melky Laka Lena pose bersama Relawan (6/4)

Kalabahi-infontt.com,- Pergerakan langkah politik calon Gubernur NTT, Melki Laka Lena terus mendapat sorotan dan apresiasi dari berbagai kalangan, mulai dari tingkat atas hingga bawah.

Sorotan untuk Melki Laka Lena juga datang dari Ketua Lumbung Pemuda Nusantara (Lumpen) NTT, Bedi Roma. Dimana Bedi Roma sangat mengapresiasi sikap politik Melki Laka Lena. Menurut Bedi, kontribusi Laka Lena bagi NTT tidak memakai uang negara.

Bacaan Lainnya

Salah satu kontribusi nyata Melki Laka Lena bagi NTT adalah Sayembara AYO BANGUN NTT. Bagi Bedi, sayembara itu merupakan bentuk apresiasi Laka Lena terhadap dunia seni. Gagasan yang cerdas dengan mengonsolidasi orang baik se NTT itu berjalan mulus dengan semangat Ayo Bangun NTT. Sayembara itu dilakukan Laka Lena di 22 kabupaten/kota di NTT.

“Itu dilakukan bukan pakai uang negara ya. Tapi itu menggunakan kekuatan pribadi beserta jaringan nasional dan seluruh NTT yang mendukungnya,” kata Bedi via WhatsApp, Selasa (13/6).

Bedi mengakui, banyak hal lebih yang bisa melakukan oleh Melki Laka Lena. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah apakah kontribusi itu dilakukan menggunakan kewenangan, pengaruh kekuasaan, anggaran negara sesuai dengan jabatan yang diemban atau tidak.

“Kalau pakai kewenangan, pengaruh kekuasaan, anggaran negara dan lain-lain, semua orang juga bisa. Itu pun harus diuji lagi, ada tidak bukti monumental yang dibuat,” kata Bedi.

“Kalau sudah bisa berbuat sesuatu dengan kekuatan sendiri dan berbagai jaringan yang mendukungnya saat belum jadi pejabat publik, tanpa gunakan jabatan dan fasilitas negara, orang semacam itu baru bisa diharapkan berbuat banyak kalau diberi amanah jalankan kekuasaan politik,” kata Bedi lagi.

Dengan dasar itulah Bedi mengapresiasi Laka Lena. Sebab, Laka Lena telah memulai dengan pengorbanan pribadi khususnya keluarga. Ia menggelar Sayembara Ayo Bangun NTT untuk mengonsolidasi dan merangkul pikiran-pikiran dan orang-orang di seluruh NTT.

“Itu dilakukan sebelum jadi pejabat publik. Apalagi kalau jadi pejabat publik? Pasti banyak terobosan bisa dilakukan apalagi dengan kewengan yang dimiliki bisa mengajak semua masyarakat untuk terlibat membangun NTT,” kata Bedi.

Salah satu hal yang diakui Bedi adalah cara berpolitik Laka Lena yang berbeda. Laka Lena tidak memakai pola lama gaya orde baru yang sudah ketinggalan zaman, tetapi mengajak semua pihak khususnya kaum muda yang terlibat bersamanya untuk membangun NTT.

“Yang saya lihat, dia menerapkan nilai kesetaraan, sederhana, apa adanya, bergaul dengan siapa saja, terbuka satu sama lain, lebih banyak mendengar sebelum ambil keputusan, kerja keras dan kerja cerdas dan dia menggunakan kemajuan teknologi informasi dengan baik,” jelas Bedi.

“Pola pendekata politik yang dia pakai itu merakyat, pergerakan ala aktifis, orientasi karya kekaryaan dari gagasan sampai karya konkrit, semua tim yang membantu adalah orang-orang muda dari latarbelakang yang beragam. Mungkin ini yang buat elektabilitas pak Laka Lena naik cepat melampaui yang lain,” tambah Bedi.

Terlepas dari itu, Bedi juga mengungkapkan bahwa Melki Laka Lena mempunyai kontribusi dalam mengembalikan Pancasila menjadi dasar dan pegangan bersama bangsa Indonesia dengan cara mengampanyekan pentingnya Pancasila ke seluruh wilayah Indonesia bersama dengan Fangky Sahilatua sejak November 2005.

Selain mengampanyekan Pancasila, tambah Bedi, Melki Laka Lena juga memiliki kontribusi di bidang politik. Dia ikut sebagai deklarator dan membesarkan Ormas Nasdem tetapi memilih tetap di Partai Golkar meski informasinya Laka Lena mendapat tawaran menjadi menteri. Laka Lena juga membantu pendirian Partai Gerindra namun tetap di Partai Golkar.* (Charlemen Djahadael/KP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *