Ba’a-infontt.com,- Dialog terbuka AYO BANGUN NTT di Kabupaten Rote Ndao bersama Calon Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam kegiatan sayembara AYO BANGUN NTT yang diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) berlangsung pada hari Senin, 22 Mei 2017.
Pelaksanaan Dialog terbuka sayembara AYO BANGUN NTT ini bertempat di Aula Serba Guna Graha Narwastu, Lekioen Kabupaten Rote Ndao.
Yohanes B. Ndolu, seorang tokoh teladan yang bergerak di bidang Refitalisasi Budaya secara resmi membuka kegiatan dialog dan sayembara AYO BANGUN NTT di kabupaten Rote Ndao.
Dalam sambutannya, Jhon menceritakan perjalanannya memalui gerakan refitalisasi budaya khusus di Rote Ndao.
Menurut Jhon, tradisi yang turun temurun di masyarakat adalah lingkaran setan yang membelit atau menghambat masyarakat Rote untuk maju di bidang pendidikan. Hal ini disebabkan oleh budaya tersebut yanh dilaksanakan dengan cara menghambur-hamburkan uang. Upacara Tu’u kematian, misalnya dilakukan dengan menyembelih puluhan sapi dan pesta pora.
Upacara itu digelar berminggu-minggu dan biaya yang dikeluarkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Pria kelahiran Rote, 26 Januari 1963 ini menceritakan, banyak warga yang rela menjual tanah dan harta yang lain untuk menggelar pesta mewah tersebut.
Dia menambahkan, sistem pada upacara itu hampir sama dengan upacara pernikahan di Jawa. Yaitu, setiap orang harus memberikan amplop. Sebagai gantinya, pihak tuan rumah juga akhirnya berutang kepada si pemberi amplop itu ketika dia menggelar upacara serupa. “Di sinilah yang saya sebut Tu’u itu seperti lingkaran setan,” ucap Jhon
Akhirnya, dengan sedikit nekat dan bermodal sebagai kepala suku, John meminta komitmen warga untuk mengubah tradisi Tu’u. Dan berkat perjuangannya, Ia mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud dan tampil dalam acara Kick Andi sebagai tokoh teladan refitalisasi budaya khusus di Kabupaten Rote Ndao.
Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Cornelis Feo dalam kesempatannya mengatakan, bahwa Kabupaten Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Lain yaitu australia.
Akan tetapi, dalam proses pembangunan daerah ini masih jauh tertinggal dari kabupaten perbatasan lainnya. “Ini yang menurut saya terdapat keganjilan dalam pemerataan pembangunan di daerah terkhusus daerah perbatasan,”tegas Cornelis.
Dalam kesempatan tersebut, Cornelis juga berharap agar Melki Laka Lena ketika sudah terpilih menjadi gubernur NTT bisa perhatikan Kabupaten Rote Ndao yang juga kabupaten perbatasan. “Kami sedikit iri ketika pembangunan hanya khusus di daerah perbatasan lain seperti Belu dan Malaka karena kami di Rote tidak dipikirkan,”Ujar cornelis.
Melki Laka Lena dalam kesempatan tersebut mengatakan Rote Ndao merupakan Kabupaten yang sangat seksi kalau ditata dengan baik. Potensi pariwisata yang luar biasa dan potensi alam yang sangat baik.
Dalam bingkai NKRI Rote merupakan kabupaten ujung selatan yang lautnya perbatasan langsung dengan Australia.
“Salah satu contoh pariwisata yang mulai terkenal adalah pantai Nembrala, jika ini kalau dikelola dengan baik pastinya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rote Ndao,” Ujar melki.(Tim)