Lydia Wilis Fernandez, Peserta PS Termuda Dari Sumba Di Final SABN

Lydia Wilis Fernandez (16), peserta final Sayembara AYO BANGUN NTT termuda Sedaratan Sumba
Lydia Wilis Fernandez (16), peserta final Sayembara AYO BANGUN NTT termuda Sedaratan Sumba

Ende-infontt.com,- Sayembara AYO BANGUN NTT yang digagas oleh Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) sudah memasuki tahapan final. Dimana final dari rangkaian kegiatan akan dilaksanakan di Kabupaten Ende. Peserta Final Sayembara AYO BANGUN NTT dari tiap tiap Kabupaten sudah mulai berdatangan di Kota Ende.

Minggu, (28/5/2017) tepatnya pukul 18.00 Wita di pelabuhan Ipi Ende, kapal Fery yang membawa rombongan Peserta Sayembara AYO BANGUN NTT dari daratan Sumba sudah sampai ke Kota Ende.

Bacaan Lainnya

Semua Peserta lomba dengan senangnya mulai menapakan kakinya di kota Ende untuk mengikuti partai final sayembara yang diselenggarakan Emanuel Melkiades Laka Lena, ketua YTMI.

Namun, ada yang menakjubkan dari rombongan final Sayembara daratan Sumba. Dalam rombongan peserta Sedaratan Sumba ada seorang gadis muda, manis dan bersahaja yang merupakan Peserta Paduan Suara Kabupaten Sumba Barat Daya, yakni
Lydia Wilis Fernandez yang baru berumur 16 tahun. Wilis biasa disapa adalah peserta termudah dari Paduan Suara Katedral Roh Kudus Waitabula, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Wilis yang saat ini masih bersekolah SMA St. Thomas Aquinas kelas X dan merupakan putri ke-4 dari pasangan Gaspar Fernandez dan Theresia Lede ini dipercaya sebagai penyanyi sopran. Dan ini merupakan talenta yang dianugerahkan Tuhan buat Wilis, nama yang diambil dari KM Wilis, karena 16 tahun yang lalu Ia lahir di KM Wilis.

Keterlibatan Wilis dalam Paduan Suara ini, karena Ia sering nyanyi di gereja Dan diajak bergabung oleh kakak-kakanya di OMK, dan menurutnya ini merupakan kesempatan yang tidak akan disia-siakan oleh Wilis.

“Awalnya saya dengar ada sayembara dan karena saya sering nyanyi di gereja juga kakak Max sebagai Ketua OMK mengajak saya untuk bergabung dari situlah sampai sekarang saya sangat senang bisa bergabung dan bisa menyalurkan bakat saya melalui sayembara ini,” tutur Wilis.

Wilis mengakui bahwa musik atau seni suara adalah hobi utamanya. “Saya berharap kami akan tampil bagus, kalau perlu menjadi juara dalam final ini,” ujar Wilis pada media.

Ia juga sangat mengapresiasi adanya sayembara ini karena berlanjut sampai tingkat Provinsi. “Saya kan baru pertama ikut kegiatan seperti ini tingkat yang sampai tingkat provinsi, bahkan kita diberi ruang dan waktu untuk bisa meninjukan kemampuan kita dan menguji potensi yang dimilki, lebih penting lagi kita bisa menyalurkan bakat di bidang seni suara” ungkapnya.

Pandangan Wilis terhadap sosok Melki Laka Lena, Ia sangat salut dan bangga karena Melki Laka Lena sudah mau menyelenggarakan kegiatan sayembara AYO BANGUN NTT ini. Wilis berharap Kedepannya akan selalu ada Kegiatan seperti ini. “Saya berharap akan ada tokoh-tokoh muda lain yang juga mempunyai inisiatif yang sama seperti bapak Melki Laka Lena,”harapnya.

Max Ch. L. Fernandez, Ketua OMK dan juga ketua tim Paduan Suara Katedral Roh Kudus, mengatakan memilih Wilis karena Dia melihat bakat yang dimiliki Wilis.

“Banyak orang yang punya bakat dan talenta namun tidak mau untuk menggunakannya, sedangkan adik kami Wilis, Dia dengan senang hati serta percaya diri mau bergabung, dan mengembangkan talentanya sekaligus sebagai bentuk nyata untuk mengangkat nama daerah Kabupaten Sumba Barat Daya melalui sayembara AYO BANGUN NTT ini,” ungkap Max pada media.

Max juga sangat salut dan berterima kasih kepada Melki Laka Lena yang sudah mengadakan event ini. Ia berharap akan lebih banyak lagi kegiatan di tingkat Provinsi yang melibatkan pemuda pemudi NTT, tidak hanya dibidang seni suara tapi di bidang yang lainnya.

“Moment ini sangat pas, karena bertepatan dengan Hari lahirnya Pancasila. Sekali lagi salut dan saya berterima kasih buat Sayembara AYO BANGUN NTT,” ungkap Max menutup perbincangannya dengan awak Media. (Ocs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *