Lurah Nonohonis: Melki Laka Lena Figur Muda Yang Sangat Potensial

Melkiades Laka Lena ketika memberikan sambutan pada acara dialog terbuka AYO BANGUN NTT di GOR Nekamese-Kota Soe
Melkiades Laka Lena ketika memberikan sambutan pada acara dialog terbuka AYO BANGUN NTT di GOR Nekamese-Kota Soe

Soe-infontt.com,- Pemerataan, kualitas dan kualifikasi guru yang belum optimal masih menjadi salah satu pemicu buramnya potret dunia pendidikan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hal ini disampaikan langsung Moses Babu, Lurah Karang Siri, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten TTS pada acara dialog terbuka AYO BANGUN NTT bersama Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI), Emanuel Melkiades Laka Lena Di GOR Nekamese, Kamis (4/5/2017).

Moses Babu mengatakan, hambatan dan tantangan membangun dunia pendidikan di kabupaten TTS belum 100 persen sempurna. “Guru-guru di TTS hanya mau mengajar di kota saja, sedangkan di kampung atau pedesaan minim sekali guru, bahkan ada guru yang mengajar 6 kelas sekaligus,” ujar Moses ketika diberikan kesempatan memberikan ide-ide pada dialog terbuka AYO BANGUN NTT.

Bacaan Lainnya

Hal yang sama disampaikan Lurah Nonohonis, Sius Benufinit, bahwa potret dunia pendidikan TTS dari waktu ke waktu menunjukkan gerak maju. Namun tingkat kemajuan dunia pendidikan ini belumlah berjalan maksimal seiring sejumlah hambatan dan kendala yang masih terjadi di lapangan.

Menurut Sius, sesuai fakta lapangan di beberapa sekolah baik di jantung kota SoE, pinggiran kota, kecamatan maupun pelosok desa, ada sejumlah persoalan dasar yang dipandang sebagai hambatan sekaligus tantangan untuk memacu kecepatan kendaraan pendidikan.

Disadarinya, hambatan dan tantangan yang di temuinya dianggap sebagai sesuatu yang bersifat kasuistis karena secara obyektif masih ada sekolah-sekolah yang memiliki manajemen penyelenggatan lembaga yang baik.

Ditemui media ini disela-sela Dialog AYO BANGUN NTT, Moses mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermamfaat bagi masyarakat NTT khususnya di Kabupaten TTS. Ia berharap agar ketua YTMI, Melki Laka Lena bisa menanggapi permasalahan yang mengerucut pada beberapa permasalahan yang dianggap paling mendasar antara lain,rendahnya disiplin dan tata tertib sekolah,rendahnya manajerial kepala sekolah,kualifikasi dan kualitas guru yang belum optimal.

“Pak Melki Laka Lena sosok pemimpin yang sangat potensial karena beliau mau menggunakan sistem Piramida terbalik, yakni mau mendengar akar rumput dan mengambilnya sebagai bahan pertimbangan dalam setiap gagasan yang akan dikerjakannya,” ungkap Moses.

Sedangkan Ketua YTMI, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bukan untuk berkampanye atau lain sebagainya, akan tetapi kegiatan sayembara AYO BANGUN NTT ini bertujuan untuk mencari dan mendapatkan ide-ide dan gagasan dalam membangun NTT kedepannya. (Chris Bani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *