Jakarta-infontt.com,- Ahok begitulah nama sapaan Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta yang tersangkut kasus Surat almaida 51 menjelang pilkada DKI Jakarta yang Kemudian divonis bersalah dan dihukum dua tahun penjara. Ahok dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama karena menyatakan soal surat Al-maidah 51 saat berkunjung kepulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Majelis Hakim menyatakan bahwa Ahok terbukti melakukan tindak pidana dalam Pasal 156 a KUHP, yakni secara sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atauu melakukan perbuatan permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama. Saat ini ahok mendekam dalam penjara Mako Brimob Kelapa Dua Depok menjalani hari hari hukumannya.
Dua hari setelah peringatan hari Kesaktian Pancasila tepatnya hari selasa, 3 Oktober 2017 di Mako Brimob Jawa Barat, Ahok dikunjungi Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, Ibu Dirjen Bimas Katholik, Pak Handoyo (Ketua Vox Point) dan Pastor John Masneno, SVD. Kesaksian secara eklusif ini kontibutor infontt.com rangkum melalui Pastor Jhon Masneno, SVD yang ikut mengunjungi Ahok di Mako Brimob Kelapa Dua Depok-Jawa Barat
Ada beberapa poin kesaksian Ahok dalam pertemuan tersebut, yakni Ahok menimpali pernyataan ibu Yani tentang Kisah yang Ia alami mirip dengan apa yang tertulis dalam Kitab Hakim-Hakim 9: 8-15. Ahok mengatakan bahwa hal ini termasuk beberapa inspirasi yang didapatkan dari buku “Jesus in Beijing”. Buku ini menjadi salah satu inspirator bagi Ahok selain Alkitab untuk menjalani apa yang sedang saya alami sekarang
Pastor Jhon mengatakan bahwa Ahok juga sharing tentang kekuatan damai dan ketenangan yang dialami diruang pengadilan saat beliau divonis masuk penjara.
“saat itu saya diliputi oleh rasa tenang, damai dan teduh serta sukacita luar biasa yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Sikap saya itu membuat banyak orang heran karena didalam benak mereka tentu berbeda dengan kerakter saya saat itu yang semestinya saya berontak dan maki-maki hakim. Bahkan istri saya sendiri heran dengan sikap saya yang sangat tenang waktu itu” urai Pastor Jhon mengulangi apa yang Ahok katakana padanya.
Ahok juga menceritrakan jika Ia sendiri heran dengan sikapnya yang sangat tenang dan penuh gembira waktu itu sehingga tunduk saja pada keputusan hakim. Menurut Ahok, setelah keputusan dibaca dan waktu masih ditempat ppengadilan ada dari pendukungnya yang memprovokasi saya untuk tidak boleh ke penjara dulu karena belum ada surat resmi penahanan. Namun Ahok tetap tenang dan menerima keputusan dengan lapang dada sukacita, bahwa ini bukan kekalahan tetapi kemenangan akan kebenaran dalam proses menjalani kebenaran yang sedang Ia perjuangkan.
“Saking saya dikuasai ketenangan dan sukacita sehingga saat naik mobil tahanan dari pengadilan ke penjara seakan naik mobil tour wisata ketempat piknik yang begitu menyenangkan,”ujar Ahok dengan wajah berseri-seri ketika menceritrakan kisahnya kepada rombongan.
Diakhir kisahnya tentang hari dia divonis Ahok mengatakan,Tuhan selalu punya cara menolong kita, yang penting upaya kita benar dan mulia. “Kekuatan Roh Tuhan yang penuh kedamaian dan sukacita sungguh saya alami waktu itu,”aku Ahok.
Pastor Jhon Masneno juga mengatakan bahwa ada beberapa poin penting lain juga yang diungkapkan Ahok dalam pertemuan tersebut. “Momen dipenjara justru member dia banyak waktu untuk merenung akan kiprahnya selama ini. Ahok mengutip beberapa teks dari Kitab Korintus 6:1-10, tentang sharing rasul paulus saat menghadapi penderitaan dipenjara,” ujar Pastor Jhon.
Menurut Pastor Jhon, Ahok saat ini mengerti, mengapa paulus menulis kisahnya tentang sukacita dalam roh ketika mengalami penindasan dan kesesakan, ternyata pengharapan pada Tuhan Yesus tidak sia-sia. Ahok mengutip kolose 3:17 yang tertulis bahwa dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Dalam iman dan pengharapan yang teguh pada Tuhan membuka pintu hati untuk menerima penyelenggaraan roh Allah. Ahok mengutip Roma 5:5 yang berbunyi, dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus yang ttelah dikaruniakan kepada kita.
“justru pengalaman-pengalaman pencerahan ini membuat saya semakin betah dipenjara” kata Ahok.
Pertemuan singkat tapi syarat pesan, demikian ungkap pastor John. Akhir pertemuan tersebut juga ditutup dengan Doa oleh Mgr. Ignatius Suharyo yang memohon berkat kekuatan bagi Ahok dalam proses memberikan kesaksian iman Kristen di negara ini.
“SAyang sekali dalam pertemuan yang mengesankan tersebut tidak bisa foto-foto karena semua HP dan kamera harus ditinggalkan dibagian security,”pungkas Pastor John.
(Kontributor Aner Abraham Nitti)