Kekuatan Perkataan

pemandangan matahari terbit

Kekuatan Perkataan

Ev. Yeskiel Langmai

Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya.
(Amsal 15:23)
Penulis kitab Amsal mengingatkan kita dalam Amsal 25:11, perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.

Bacaan Lainnya

Ada satu pepatah Arab, tidak ada satupun obat yang mampu menyembuhkan sakit hati kecuali, keikhlasan

Ilustrasi tentang paku.
Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang pemarah. Untuk mengurangi kebiasan marah si anak, ayahnya memgerinya sekantong paku dan menyuruhnya untuk memakukan satu paku di pagar belakang rumah, setiap kali ia marah.
Pada hari pertama, anak itu telah memakukan 48 paku di pagar.
Hari berikutnya, semakin sedikit paku yang ia pakukan, yang menandakan kebiasaan marahnya mulai berkurang. Akhirnya, si anak percaya bahwa ia sudah bisa mengontrol kebiasaan amarahnya itu, dan mulai ada kesabaran yang tidak mudah hilang. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, kemudian ayahnya memintanya mencabuti paku-paku itu setiap hari yaitu pada saat ia marah.
Hari-hari berlalu, ia berhasil mencabut semua paku itu. Kabar itu disampaikan pada ayahnya. Lalu sang ayah menuntunnya dalam satu pelajaran. “Kamu berhasil, nak. Tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Bagaimana pun pagar ini tidak akan kembali seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu pada orang lain dengan kemarahan, kamu meninggalkan bekas di hatinya. Kamu dapat menancapkan pisau dan mencabutnya dari seseorang, dan berhasil pula meminta maaf, tetapi luka itu… .”
Berhati-hatilah dengan kata-kata yang melukai hati orang lain.
Mari mengambil pelajarannya:

  1. Kita harus bisa menjaga setiap perkataan agar tidak melukai perasaan orang lain (Ef.4:29)
  2. Jangan menyimpan amarah (Ef.4:26)
  3. Kata yang terucapkan tak dapat ditarik kembali (Mat 12:36)
  4. Dari satu mulut keluar kata-kata berkat atau kutuk (Yak 3:10)
  5. Bicaralah secara benar seperti menyampaikan firman Tuhan (1 Pet 4:11)

Perkataan itu seperti air sungai yang mengalir. Kita tidak bisa menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya. Air mengalir dan terus berlalu. Ia tidak kembali. Begitu juga dengan setiap ucapan kita.

Ingatlah, orang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik, dan yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat.

Setiap kata-kata yang sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Menurut ucapanmu, engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula, engkau akan dihukum (Mat.12:34-36).

Karena itu hendaklah Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani. Kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu (Kol 3:16).

Selamat pagi, tetap setiap di dalam Yesus Tuhan kita. Ia menyertai dan memberkati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *