Guru dapat Puisi Saja

Amarasi Selatan, infontt.com  Tugas guru mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah pekerjaan ringan. Pemerintah bahkan telah menetapkan satu Undang-Undang yang khusus mengatur tentang Guru dan Dosen. Ini sesuatu yang baik. Sayangnya, ketika UU ini diberlakukan, maka guru seperti dipandang “sebelah mata” oleh masyarakat.

Masyarakat mengharapkan guru memberikan hasil terbaik bagi anak-anak mereka. Lalu ketika anak gagal, guru yang dipersalahkan. Jika dulu ada ungkapan di ujung rotan ada emas, sekarang ungkapan itu menjadi di ujung rotan ada polisi hingga penjara.

Lalu, ketika guru meninggal dunia seperti hari ini, guru hanya mendapat sebait puisi seperti yang dibacakan anak-anak tadi.

Walau demikian, kita sebagai guru patut bersyukur. Tugas mulia memanusiakan manusia ada di pundak kita. Tanggung jawab kita.

Demikian pernyataan Ketua PGRI Cabang Amarasi Selatan, Alex Bureni pada upacara subat untuk memakamkan jenazah almarhumah Hendriana Penu Moy, Guru PJKR pada SD Inpres Buraen.

 

By : Heronimus Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *