Kupang-infontt.com,- Ini adalah salah satu hal yang melatari seseorang ingin menjadi seorang dosen, ya ingin melihat mahasiswanya berhasil dikemudian hari. Bagaimana tidak bangga jika dikemudian hari mahasiswa yang pernah diberikan kuliah menjadi orang ternama dan terpandang. Serta yang paling berkesan adalah bahwa mereka yang sudah berhasil tersebut masih mengingat jasa dari sang dosen.
Memang harus diakui bahwa pekerjaan dosen merupakan salah satu pekerjaan yang paling mulia yang sejatinya para pemberi ilmu ini hanya meminta imbalan berupa para mahasiswanya kemudian hari akan menjadi orang yang berguna untuk dirinya dan orang lain. Hal ini juga yang menjadi dasar dari seorang Naranto Makan Malay, S.Pd, M.Hum ingin menjadi dosen.
Naranto biasa Ia disapa saat ini menjabat sebagai Staf Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Saat diwawancarai infontt.com, Kamis (19/10/2017) di ruang program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Naranto mengatakan bahwa Ia sangat mempunyai mimpi yang besar untuk menciptakan pendidik yang profesional dan berguna bagi masyarakat dan Negara.
“Saya ini mulai mengikuti sekolah dasar sejak usia 6 tahun di SD INPRES Pasir Panjang. Tahun 1997, ketika saya kelas 5, saya pernah diberi kepercayaan untuk mewakili Sekolah dalam perlombaan cerdas cermat pelajaran tingkat Kota Kupang dan saya waktu itu mendapat Juara 2. Setelah itu, masuk SMP Negeri 1 Kupang tahun 1998, saya juga mendapat kepercayaan mengikuti lomba yang diadakan oleh Gubernur NTT bagi seluruh SMP se-Kota Kupang. Jadi saat itu saya mulai mengikuti banyak kegiatan,”ujar Naranto yang kembali menceriterakan perjalanannya semasa duduk di bangku sekolah.
Lanjut Naranto, setelah tahun 2001 ketika lulus dari SMP, Ia melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 3 Kupang. Masa SMA inilah Ia banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah, salah satunya adalah lomba menulis artikel. waktu itu Naranto mewakili SMA Negeri 3 Kupang ke tingkat Nasional dengan judul tema yang Ia tulis PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS.
“Waktu itu banyak guru-guru yang melihat prestasi Saya, jadi saya dibantu oleh sekolah terkhususnya untuk SPP saya pun dibayar oleh sekolah. Setelah itu Tahun 2004, saya melanjutkan kuliah saya di Universitas Nusa Cendana dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya masuk Undana melalui tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Disini saya mulai dididik dan sampai saat ini masih ada beberapa dosen yang aktif yaitu Bapak Prof. Feliks Sanga, Bapak Prof. Simon Sabon Ola, Bapak Dr. Marselus Robot, Bapak Dr. Fransiskus Sanda dan beberapa dosen-dosen lainnya. Dosen-dosen yang saya sebutkan tadi merupakan guru yang sangat Profesional dalam mengajar sehingga memberikan pengajaran yang baik,”ungkap Naranto.
Salah satu penikmat moto gp ini juga menambahkan, pada tahun 2007 Ia mengikuti lomba baca puisi tingkat Fakultas dan menjadi menjadi juara favorit dan ini membuat dirinya sangat bangga pada waktu itu. Pada tahun 2008 Naranto menyelesaikan Studi S1nya di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selanjutnya Ia mendapatkan tawaran untuk kuliah S2 Ke Australia, namun di waktu yang bersamaan juga ada pembukaan Program Studi Linguistik di Undana. Disinilah dirinya mulai mendapatkan banyak pengalaman dan dirinya sudah bisa saling sharing serta berbagi dengan dosen-dosen senior . Pada tahun 2012 Naranto menyelesaikan Studi S2 dan Ia pun dipanggil pulang ke almamaternya untuk mengabdi sebagai staf dosen.
“Selain di Undana saya juga mengajar mata kuliah umum dibeberapa tempat yaitu Poltekes Negeri Jurusan Keperawatan D4, Jurusan Kebidanan, dan Jurusan Farmasi. Saya juga mengajar di Universitas Pelita Hati di Baumata. Pernah juga mengajar di Universitas PGRI Kupang, mengajar mata kuliah umum di Universitas Artha Wacana Kupang dan Universitas Karya Darma di Oesao yang juga ada di Oepura,”jelas Naranto.
Dosen muda ini mempunyai harapan yang besar agar para mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia kelak bisa mengembangkan kreatifitas yang didapat. Baginya, selain mengikuti perkuliahan para mahasiswa dan mahasiswi juga harus bisa mengembangkan Ilmu yang dipelajari agar kreatifitas mereka dapat berkembang di kemudian hari.
“Visi dan misi saya kedepan khususnya sebagai dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tentunya saya mengikuti visi misi program studi yaitu memperoleh para pendidik yang unggulan dalam mengembangkan pendidikan Bahasa. Sedangkan misinya adalah bagaimana membentuk karakter mahasiswa agar dibentuk menjadi guru yang professional kedepan, sehingga menjadi guru yang dapat membawa pengetahuan dalam bidang pendidikan ilmu bahasa Indonesia kepada anak-anak didiknya nanti,”pungkas Naranto dengan senyum.
Kontributor: Sandy Lette