Dirut PDAM: Saya Sangat Malu dan Takut Jikalau Korupsi Uang Negara

Gambar karikatur

Kupang-infontt.com,- Masyarakat harus disadarkan bahwa praktek korupsi cepat atau lambat akan memiskinkan mereka kembali. Oleh karena itu mereka harus sadar, harus ikut melawan praktek-praktek korupsi, juga melaporkannya. Hal ini disampaikan Direktur PDAM Tirta Lontar, Johannis Silvester Ottemoesoe, S.E, Rabu (6/9/2017) siang, terkait dengan informasi dan berbagai komentar yang menyudutkan dirinya di media sosial Facebook.

“Saya tidak pernah takut, karena saya melakukan segala sesuatu atas dasar aturan. Jangan karena satu dan dua orang, lalu masyarakat banyak dikorbankan. Jika saya korupsi serta makan uang negara, saya siap proses saya dan pastinya saya sangat malu jika melakukan hal tersebut,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Joni secara tegas mengatakan bahwa, setiap polemik pasti ada sebab akibatnya. Namun, dirinya tidak ingin agar hubungan persaudaraan dan kemitraan hancur hanya karena melihat dari satu sudut pandang.

“Saya ingin menyampaikan kepada publik, kemiskinan dan korupsi adalah permasalahan besar saat ini. Kemiskinan dan korupsi ibarat dua sisi mata uang, ada korelasi kuat. Dimana ada kemiskinan, dipastikan terjadi praktek korupsi. Penyebab kemiskinan memang multi dimensi, namun korupsi adalah variabel terbesarnya,” ungkapnya.

Menurut Joni, sangat berbahaya ketika Korupsi sudah menjadi budaya, sulit untuk diberantas. Maka, untuk melawan budaya korupsi, satu-satunya jalan adalah dengan budaya juga, yaitu budaya anti korupsi.

“Saya harus bicara ini, agar masyarakat tidak lagi menjadi korban dari informasi yang keberadaannya harus benar-benar sesuai dengan fakta kejadian. Bahwa sesungguhnya masih banyak kasus yang harus diselesaikan bukan hanya air saja. Karena tahun 2017 tidak ada kerja sama yang baik dari pemerintah daerah, dimana tidak ada sepersen pun dana penyertaan dari Pemda. Sedangkan saya disalahkan terus-menerus dengan persoalan air, bukankah persoalan air adalah masalah bersama seperti yang dikatakan oleh Undang-undang, jangan kita menyudutkan PDAM sebagai operator, tapi sebaliknya tanya juga ke pemerintah,” ujar Joni.

Bagi Joni, inti dari semua ini adalah dirinya tidak makan uang negara. Dan Ia meminta agar semua pihak dapat membudayakan anti korupsi. Karena membumikan Anti Korupsi di Kabupaten Kupang bukan perkara mudah. Butuh gerakan bersama, komitmen dan kerjasama semua pihak, dan yang terpenting harus dimulai dari diri sendiri.

“Edukasi adalah salah satu cara untuk menyebarluaskan budaya anti korupsi di masyarakat. Dengan Edukasi, kita bisa memberikan pemahaman kepada semua masyarakat bahwa tindakan korupsi sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat, dan yang terpenting jangan melakukan pembohongan publik. Karena ketika kita menabur apa yang tidak benar, maka suatu saat kita akan menuainya,” jelas Ketua KNPI Kabupaten Kupang ini.

*Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *