Ada yang datang memberi luka
walau tak menetap lama.
Ada yang hadir memberi tawa,
dan kaupun demikian,
menghapus masa sulitku
dengan senyhum yang kau punya.
Tahukah dirimu bagaimana bersyukurnya aku akan hal itu?
Ketika yang lalu tak lagi mau berjuang bersama,
kau hadir dan membawa canda,
menjadikan itu canduku yang tak ingin ku lepas lagi.
Kau ada bahkan dalam setiap aku membutuhkanmu,
kau hadir walau hanya sekedar bertanya apakah baik-baik saja?
.
.
.
.
Kepada semestaku yang baru,
tetaplah menjadi canduku yang tak akan berubah
seperti yang lalu
Mari berjuang bersama dan bahagia.
Kupang, 09 Oktober 2017, Maria Anilsa Adak (Icha)