KEPADA(MU)
Kepadamu janji dan ingkar
Kepadamu rasa dan kecewa
Kepadamu luka dan tangis
Kepadamu bahagia dan tawa
Kepadamu sesak dan kehilangan
Kepadamu ego dan waktu
Kepada kamu dan aku
kepada kita –
cukup terus berjalan dalam doa-doa yang terus dipanjatkan.
JEJAK KEHILANGAN
Langkah beriringan tangan yang terus menggenggam,
meninggalkan kenang pada sepanjang jalan kota itu.
Adakah mereka menyimpan dengki pada hati?
Ketika jejak-jejak itu terus bersanding menyatu tak terpikir
rasa untuk menjauh, hingga jenus menjelma kalbu.
Membuat hati enggan lagi berlabuh.
PATAH
Untuk rasa yang telah terpatri, menjadi abadi walau akhirnya tak
mau menbabdi, menetap tinggal tapi tak ingin bersama-sama,
hingga memilih berbenah rasa dan terbata-bata menjelaskan.
Untuk rasa yang bukan lagi rasa, bagaimana bisa kau menikam asa,
sedangkan kata selalu kau abaikan dengan berpasrah.
Menciptakan lelah hingga akhirnya kita kalah pada ego yang membuat
kita patah penuh dengan amarah pada hati yang tercandu asmara,
Patah …
tak lagi bermakna…
kian berlalu …
menerka.
aku atau engkaukah yang tak lagi berharga?
Maria Anilsa Adak