Maumere-infontt.com,- Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia yang juga salah satu Bakal Calon Gubernur NTT dari Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena disambut secara adat setelah tiba di Bandara Frans Seda pada Jumat, (21/4/2017.
Kehadiran Melki Laka Lena ke Maumere untuk mengikuti Dialog Terbuka dan Sayembara Ayo Bangun NTT yang di gelar oleh Yayasan Tunas Muda Indonesia.
Melki yang tiba dengan penerbangan pagi, langsung disambut oleh sejumlah mahasiswa dan masyarakat Nian Tana Sikka di Bandara dan dibacakan sambutan adat oleh seorang ibu.
Melki juga dikalungi kain tenun Sikka sebagai tanda selamat datang dan tanda diterima oleh masyarakat setempat. Melki Laka Lena adalah Bakal Calon gubernur yang sedang di survei oleh Partai Golkar bersama tujuh orang kader lainnya.
Gebyar Sayembara Ayo Bangun NTT Region Sikka digelar pada hari ini, Jumat, (21/4/2017), di Aula Biara Karmel, di bilangan Jalan Wairklau, Maumere.
“Persiapan panitia di Maumere sudah maksimal, karena itu, hari ini Jumat, 21 April 2017, sayembara tingkat kabupaten Sikka mulai digelar di Aula Biara Karmel,” kata Koordinator Sayembara “Ayo Bangun NTT” Region Sikka, Marselinus Minggu, Kamis (20/4/2017).
Menurut Marsel, persiapan sudah matang baik itu peserta lomba debat maupun lomba paduan suara. “Jumlah peserta debat 10 kelompok dan paduan suara 4 kelompok. Undangan juga sudah kami sebarkan ke semua pihak, baik pemerintah, DPRD, swasta, tokoh masyarakat, dan pemuda mahasiswa,” kata aktifis PMKRI Maumere ini.
Kegiatan Sayembara “Ayo Bangun NTT” khusus kabupaten Sikka akan dibuka secara resmi oleh Alfonsa Horeng, Penggiat Tenun Ikat di Kabupaten Sikka.
Sebelumnya diberitakan, “Sayembara Ayo Bangun NTT” yang diinisiasi Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) pimpinan Melki Laka Lena, mendapat dukungan dari Dosen Filsafat Politik Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFK) Ledalero, Dr Pater Otto Gusti. Ia mengapresiasi kerja nyata Melki Laka Lena untuk membawa perubahan bagi NTT dengan kekuatan kaum muda.
“Ini ide bagus dan kita semua harus dukung demi kemajuan NTT. Saya juga akan kirim tulisan dalam sayembara ini. Mudah-mudahan gagasan saya bisa menjadi acuan pengambil keputusan untuk membangun NTT di masa mendatang,” kata dosen filsafat politik ini.
Dalam technical meeting pada 25 Maret 2017 lalu, peserta lomba debat ada 10 kelompok, yakni Paguyuban Mahasiswa Awam (PMA) STFK Ledalero, BARINA, GMNI, IMAMM, Firdaus, Gema NTT, Frater-frater Ritapiret, Nirwana, Truk-F, dan kelompok Petra.
Sedangkan peserta paduan suara diikuti 8 kelompok, antara lain, Paguyuban Mahasiswa Awam (PMA) STFK Ledalero, Glory Choir, Azperansa, SMA Alvares, Family Group, OMK Misir, St Paulus Paga, dan OMK BU Utara.
“Semua kelompok peserta lomba ini hadir pada saat technical meeting,” kata Marsel. (jrg/seputarntt.com)