Kabar ini tentu sangat menggembirakan semua stakeholder, khususnya pemerintah yang berhasil dalam peningkatan kualitas jalan tersebut. Sayangnya, paling sedikit ada 4 titik rawan yang harus diwaspadai pengguna jalan, baik berkendaraan roda dua maupun roda empat.
Lubang-lubang besar menganga di tengah jalan akibat digerus banjir dan jebolnya cor beton dengan besi beton seadanya. Demikian juga dengan pembuangan dari got/drainase yang tidak seharusnya dibuat tergantung di area yang mudah longsor. Kondisi ini mendapat perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kupang yang menempatkan tanda peringatan di sana.
Walau demikian, patut mendapatkan perhatian pemerintah, khususnya SKPD terkait di tingkat Provinsi NTT oleh karena status jalan ini berada di bawah penanganan pemerintah provinsi.
Bila kondisi yang nampak di tanjakan menikung Dusun Bimous itu dibiarkan, maka pasti akan putus dalam waktu dekat karena digerus air buangan dari drainase, yang pada akhirnya berdampak paling sedikit pada dua desa di Amarasi Timur yaitu desa Rabeka dan desa Enoraen.(roni)
Terancam Putus
