Kupang, -.infontt.com.– Berita di bawah ini kiranya memperluas wawasan berpikir pembaca (yang Kristiani), bahwa Yesus tidak saja kontroversi ketika hidup sebagai manusia, Ia tetap kontroversi bahkan terhadap kain kafan yang dipakai oleh mereka yang menguburkan jenazah-Nya. Apakah kain kafan dari Turin itu asli yang dipakai mengkafani jenazah Yesus atau bukan? Alkitab tidak mengisahkan bahwa kain itu seperti apa, kecuali dikisahkan bahwa jenazah-Nya diturunkan, dikafani dan dirempah-rempahi sesuai tradisi kaum Yahudi, kemudian diletakkan di dalam lubang/goa yang baru, yang belum pernah dipakai meletakkan jenazah (Yoh.19:38-42)

KOMPAS.com — Kain kafan legendaris yang biasa disebut “Shroud of Turin” merupakan salah satu peninggalan paling religius di dunia. Alasannya ialah karena kain ini diduga merupakan kain kafan yang digunakan Yesus.
Meski demikian, kebenaran tentang kain kafan ini masih menuai pro dan kontra. Shorud of Turin masih menjadi misteri yang sulit dipecahkan.
Selama 117 tahun, negatif foto kain ini mengungkapkan citra tubuh dengan luka siksaan yang disinyalir milik Yesus. Ahli fisika dan kimia terus mengukur usia dan komposisi gambar pada kain tersebut. Sementara itu, ahli forensik, mikrobiologi, bahkan ahli botani juga menganalisis noda darah serta beragam kotoran pada kain.
Hasilnya masih terus buntu. Beberapa di antaranya justru menyimpulkan kain kafan itu adalah palsu. Namun, tak sedikit pula yang menyakini bahwa kain kafan itu adalah milik Yesus. “Begitu sulit untuk memberikan kesimpulan lengkap perihal teka-teki yang ditimbulkan dari selembar kain kafan,” ujar ahli fisika Italia, Paolo Di Lazzaro, kepada National Geographic.
Tanggal 19 April 2015, Shroud of Turin akan dipamerkan kepada publik di Katedral Turin selama tujuh hari. Pameran ini merupakan pameran terlama sepanjang sejarah modern.
Penelitian ilmiah
Penyelidikan secara ilmiah pada kain kafan ini telah dilakukan sejak 1898 silam saat gambar wajah tampak setelah fotografer amatir Italia, Secondo Pia, memotret. Ketika dilihat kasatmata, tidak ada yang spesial dengan hasil jepretan tersebut. Namun, saat dilihat film negatifnya, ia menemukan adanya rupa seorang pria berjenggot dengan luka pada sekujur tubuh.
Sejak saat itu, beragam penelitian digelar. Hingga ada analisis mengungkap, “Citra pada kain kafan ini adalah nyata yang menggambarkan manusia yang dicambuk dan disalib. Ini bukanlah hasil olahan seniman.” Lebih lanjut, pada kain itu juga terdapat noda darah dengan kandungan hemoglobin dan adanya serum albumin.
Namun, kesimpulan dari beragam penelitian tentang kain kafan Yesus tetap menyebutkan bahwa kebenarannya masih menjadi misteri. (Frank Viviano)