Amarasi Raya, -.infontt.com.- “Sayur, sayur, sayur … .” Suara itu mendayu-dayu di pagi hari sekitar jam 06.30 di lorong-lorong desa. Suara itu datang dari seorang anak yang seharusnya masuk sekolah pagi itu. Ternyata ia sedang tidak ke sekolah karena kakak-kakaknya yang duduk di kelas VI sedang mengikuti ujian, sehingga mereka diliburkan. Kesempatan diliburkan ini, ia mendapat tugas dari orang tuanya untuk menjadi penjaja sayur keliling kampung.
“Lu pung sayur satu ikat berapa?” Begitu infontt.com bertanya. “Dua ribu, pak,” jawabnya.
Kejadian yang sempat terekam ini terjadi pada sepuluh hari yang lalu (16/05/2016) di Naet desa Nekmese’ Kecamatan Amarasi Selatan.
Pemandangan seperti ini sangat jamak di pedesaan ketika anak/siswa SD di luar jam reguler belajar, ia harus membantu orang tua melakukan sesuatu. Salah satunya adalah menjadi penjaja sayur atau jenis jualan lainnya seperti sirih-pinang.