Oelamasi-infontt.com,- Salah satu oknum PNS Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang kedapatan memakai lambang daerah terbalik saat mengikuti acara mediasi polemik tanah, kamis (21/7) yang dihadiri Bupati Kabupaten Kupang, Ayub Titu Eki.
Lambang suatu daerah merupakan satu hal yang sangat penting. Dimana lambang daerah adalah branding utama dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Lambang atau logo daerah juga merupakan perwakilan visual sebuah daerah yang memiliki perbedaan dengan lambang daerah lain, yang memuat berbagai unsur penting sebagai modal pembangunan daerah. Sehingga pembuatan lambang daerah sejatinya terinspirasi dari keseluruhan nilai dasar, visi dan misi, potensi serta kearifan lokal daerah masing-masing.
Banyak unsur-unsur yang termuat dalam lambang daerah seperti ideologi, nama daerah, maskot daerah, visi, misi, tahun berdiri serta pilihan warna. Semuanya memiliki makna yang dijelaskan dalam arti masing-masing simbol.
Ada lambang daerah yang memiliki banyak arti dalam berbagai simbol lambang, walau demikian ada juga yang hanya sedikit dan sederhana penjelasan yang ditemukan berkaitan dengan lambang daerahnya.
Nah, sudah bisa kita simpulkan sendiri bahwa lambang daerah merupakan aset daerah itu sendiri. Dimana pengguna lambang daerah harus menjaga dan tidak boleh sekali kali menodai lambang tersebut.
Kejadian kali ini merupakan salah satu kejadian yang sangat memalukan. Artinya pemerintah daerah sendiri gagal dalam mendidik tentang paradigma lambang daerah tersebut.
Diharapkan agar kedepannya kejadian ini tidak terulang kembali, dan ini merupakan tamparan keras kepada kita untuk lebih berhati hati dan menghargai lambang daerah kita sendiri. Salam Perubahan. (*Chris Bani)
