Kutatap seribu senyum yang menepi di sudut kamar
Ada bias malam masih membungkam dicahaya renbulan
Aku pun bersandar diriba gurau semalam yang terlelap mimpi sejagat.
Pelangi pagi membias fajar
Melukis indah pada deret kisah yang pernah berucap
dari bibir alam yang sedang berziarah diawal kehidupan
Kau malah terlelap di ketiak malamku
padahal mentari telah rebah di stupa gereja st. Yoseph
Dan…
kita pun gagal mencengkram detik yang baru saja berlalu dari ingatan.
Kita tak mampu menjamah seribu. nikmat yang tersaji.
Riangkemie, 100416