Politik Uang Jalan Menuju Korupsi

ilustrasi politik uang
ilustrasi politik uang

Infontt.com, Dalam usaha mempengaruhi pilihan pemilih, salah satu persoalan yang sering terjadi dalam pemilu adalah praktek money politic atau Politik uang. Politik uang dalam desain demokrasi merupakan persoalan besar karena menyangkut kualitas proses dan out come pemilu.

Bagi kandidat yang bersaing, politik uang mengakibatkan kompetisi yang tidak sehat dalam percaturan politik. PolItik uang menjadi preferenci pemilih menjadi tidak outentik. Alih-alih akan memperjuangkan kepentingan rakyat, namun setelah terpilih, justru memperdagangkan mandat yang disandangnya sebagai peminpin demi kepentingan pribadi dan golongan.

Bacaan Lainnya

Dalam jangka panjang, politik uang juga menjadi ancaman dalam membangun pemerintahan yang bersih. Praktek politik uang menjadi tempat persemaian benih korupsi. Pemimpin yang terpilih karena politik uang akan berusaha mengembalikan biaya produksi politik sebelumnya melalui korupsi.

Politisi yang melakukan politik uang dapat penulis pilah menjadi tiga kategori. Kategori pertama adalah politikus yang tidak membumi, berjarak dengan rakyat, atau politikus dengan track record yang buruk. Politikus seperti ini menggunakan uang untuk menutupi wajah buruknya dalam kanca politik.

Kategori kedua adalah politikus karbitan, instan, dadakan atau salah penempatan. Politikus jenis ini melakukan politik uang karena politikus ini menjadi makluk asing dibelantara pemilih. Politikus seperti ini menganggap politik uang adalah cara yang paling tepat dan mungkin untuk menerabas ketidaktahuan mereka dirimba raya di mana mereka dicalonkan.

Kategori ketiga dari politikus yang menggunakan politik uang adalah politisi yang memiliki perasaan saling tidak percaya. Mereka tidak percaya bahwa kompetitor mereka akan bertindak jujur dalam kampanye. Cara bertindak ini menjadi semacam stimulus bagi kandidat lain yang semula tidak memakai politik uang menjadi terpengaruh untuk menggunakan politik uang.

Menggunakan politik uang juga merupakan sebuah bentuk yang sangat tidak beretika, dimana hak-hak politik pemilih dikebiri oleh para pemodal yang nantinya akan terpilih menjadi pemimpin, kelak tidak akan pernah memperhatikan rakyatnya, apabila memperhatikan masyarakat, itu juga ketika ada maunya.

Fenomena politik uang ini seperti siklus yang tidak berkesudahan. Ini merupakan bentuk pembunuhan krakter terhadap anak cucu kita kelak, dimana kita sudah menanamkan benih-benih demokrasi yang tidak baik. Hal ini akan berdampak dimana akan adanya pengkaplingan jabatan, dan korupsi yang berjemaah.

Sebagai Generasi muda yang peduli akan hal ini, saya mengajak pembaca sekalian untuk tidak terperangkap dan menjadi pelaku politik uang. Katakan “No Money Politic” dan katakan Sayang pada Demokrasi. Sekian

Penulis: Petrus Usboko (Wartawan NTT-News.com)

Pos terkait