Menia-infontt.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Sabtu, (13/8/2016) berkesempatan melakukan panen garam di Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua. Lebu Raya tiba di Sabu Raijua dalam rangka melakukan peresmian pabrik pengolahan rumput laut di Kelurahan Limaggu Kecamatan Sabu Timur.
Gubernur yang didampingi sejumlah pejabat dari Provinsi NTT ketika tiba di tambak garam sempat berdialog dengan para seorang wanita yang menjadi pekerja di tambak garam. Lebu Raya bertanya tentang jumlah produksi per hektar serta berapa lama baru garam bisa di panen.
Gubernur kemudian melakukan panen garam didampingi Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome dan Wakil Bupati Nikodemus Rihi Heke. “Ternyata berat juga ya saat kita kumpulkan garam ini, saya tidak terlalu kuat,” guyon Lebu Raya disambut tepuk tangan masyarakat.
Lebu Raya mengatakan, dirinya sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua. Untuk itu dia berharap agar apa yang sudah dikerjakan saat ini harus ditingkatkan sehingga bisa mengusir kemiskinan dari NTT.
“Dimana-mana saya selalu omong bahwa kita jangan tangisi panas yang ada di NTT, ingatlah bahwa dengan panas itu, orang di Sabu Raijua bisa hidup dengan garam. Saya sangat memberi apresiasi atas pencapaian ini. Saya juga minta supaya jangan cepat berpuas diri tapi terus melakukan terobosan dan perluasan lahan,” pesan Lebu Raya.
Sementara Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome di hadapan Lebu Raya menjelaskan, saat ini garam dari Sabu Raijua sudah diangkut ke berbagai wilayah diluar NTT. Dia berharap agar Sabu Raijua turut berperan dalam menekan tingginya kebutuhan garam yang di ekpor dari luar negeri.
“Tapi pada intinya bapak Gubernur bahwa dari tambak garam yang ada kita bisa serap ribuan tenaga kerja. Untuk itu saya sangat berterimakasih kepada bapak Gubernur yang telah berkenan untuk panen garam bersama masyarakat di tempat ini,” tutup Dira Tome. (jrg)