NTT-News.com, Kefamenanu – Kematian Dolvina Abuk, TKI asal Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur yang meninggal di Malaysia, menyimpan duka lara yang mengundang perhatian public di belahan dunia. Sebagai ungkapan rasa simpati pemerintah dan masyarakat TTU melakukan aksi “Sejuta Lilin” untuk mendukung proses penanganan kasus human trafficking itu.
Aksi Sejuta Lilin dan malam renungan tersebut berlangsung di alun-alun Kantor Daerah Kabupaten TTU dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati, Aloysius Kobes, Rabu 4 April, malam.
Aloysius Kobes pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Aksi sosial malam renungan Pembakaran sejuta lilin ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud dukungan moril untuk membongkar kasus human trafficking serta menghormati jasad Dolvina Abuk dengan Kawan-kawan korban human trafficking, serta mendukung penuh proses penanganan kasus tersebut sampai tuntas.
Dalam aksi sosial pembakaran sejuta lilin ini pula, lanjutnya, Pemerintah Daerah, Kepolisian dan TNI serta LSM dan Ormas yang bekerja sama dalam menangani kasus human trafficking menyatakan ikrar untuk menyelamatkan TTU dari Darurat Trafficking dan perekrutan TKI non Prosedural.
“Pemerintah Daerah mengambil alih untuk membongkar kasus human trafficking ini bersama Kepolisian, TNI, Tokoh Masyarakat, LSM dan Ormas dengan menyatakan Ikrar bersama, berjanji untuk menyelamatkan NTT khususnya TTU dari darurat Trafficking dan Perekrutan TKI non Prosedural, serta mengungkap praktek mafia human trafficking atas misteri meninggalnya Dolvina Abuk,” tandasnya.
Sementara Kuasa Hukum Dolvina Abuk, Adrianus Magnus Kobesi mengungkapkan sikap Pemerintah Daerah Kabupaten TTU yang menggalang dukungan dari pihak terkait dan masyarakat, sangat membantu Proses Penanganan kasus human trafficking ini.
“Pemerintah Daerah Sudah membentuk Tim Khusus dan Hari ini pula Tim Khusus itu sudah mendapatkan Surat Keputusan dari Pemerintah Untuk Menangani Kasus Human Trafficking ini sampai tuntas,” Singkat Adrianus Magnus Kobesi, SH saat diwawancarai Wartawan seusai pembakaran sejuta lilin. (Peter)