Bulan Keluarga. Begitulah sebutan pada bulan Oktober dalam lingkungan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Dalam bulan ini setiap jemaat (baik jemaat wilayah, maupun mata jemaat, dan jemaat tunggal) melakoni liturgi kebaktian dengan ragam dan varian yang nuansanya keluarga. Liturgti disiapkan oleh Majelis Sinode (MS), atau dapat pula disediakan oleh Majelis Jemaat (MJ) sendiri untuk menyesuaikan dengan kondisi dengan memperhatikan pesan-pesan yang tersirat dalam litrurgi yang disediakan MS. Jemaat-jemaat di kota memberi ciri kepada bulan ini khusus pada setiap hari minggu, yaitu dengan mengenakan pakaian tradisional menurut etnis tertentu. Hal yang sama merambat dan telah ikut mempengaruhi jemaat-jemaat di kota-kota kecamatan dan pedesaan.
Ya, bulan keluarga telah mulai dirayakan ketika mengakhiri abad XX dan memasuki abad XXI ini di lingkungan GMIT. Sejak bulan keluarga ditetapkan dan dirayakan di GMIT, intern keluarga-keluarga diharapkan semakin akrab dan erat dalam persaudaraan dan kekerabatan. Demikian hal yang sama berlaku antarkeluarga, bahkan meluas secara spiralis antar klan dan lembaga gereja dan lain-lain yang biasanya disebut sebagai keluarga besar. Contoh keluarga besar Jemaat A, Keluarga besar Klasis X; atau di lingkungan pemerintahan dan kemasyarakatan sering muncul keluarga besar Dinas C; keluarga besar Kantor K, dan lain-lain.
Pemahaman tentang keluarga diintensifkan kembali pada setiap bulan keluarga dalam terang Firman Tuhan. Pengetahuan akan keluarga kecil yaitu sebagai satu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (id.wikipedia.org). Pengetahuan ini diintensifkan kembali, dengan memperhatikan Firman Tuhan yang dibacakan melalui mimbar kebaktian utama dan kebaktian (ibadah) dalam lingkungan-lingkungan (rayon/gugus) yang lebih kecil.
Sebagai contoh, penulis mengambil dua contoh kehidupan keluarga menurut kisah Alkitab. Dalam Kejadian 24; Kejadian 24:19-34; Kejadian 26 dan Kejadian 27; di sana dikisahkan bagaimana keluarga kecil yang dibangun Ishak dan Ribka. Kisah keluarga kedua sebagai contoh adalah pasangan Yusuf (Yoseph) dan Maria (dalam kitab-kitab Injil).
Kedua kisah ini satu dengan lainnya berbeda dalam konteks dan waktu. Ishak mengambil Ribka sebagai isteri dengan tidak melihat wajah/rupa dan bentuk tubuh. Ia menerima perempuan yang dibawa oleh utusan ayahnya (Kej.24:62-67). Ia membangun dan membina rumah tangga/keluarga bersama isteri yang diterimanya itu. Mereka mempunyai sepasang anak kembar yang berbeda rupa dan tabiat. Mereka memberi kasih sayang pada keduanya secara berbeda. Hal itu berdampak luas dan panjang waktunya sampai masa dimana Ribka dan Ishak tidak ada lagi. Yakob dan Esau mewarisi kasih sayang yang berbeda itu.
Keluarga kedua dalam Perjanjian Baru. Keluarga Yusuf (Yoseph) dan Maria. Yusuf bertunangan dengan Maria. Maria menjadi ibu dari Yesus yang dikandung dan dilahirkan oleh kekuatan dan kehendak Roh Kudus. Yusuf hendak menolak Maria, tetapi ia merasa tidak tega pada perempuan yang dicintainya. Ia menerima Maria, bahkan membina keluarga kecil yang kehidupan ekonominya ditopang dengan kertampilan sebagai tukang kayu. Kisah keluarga kecil yang tidak banyak ditonjolkan dalam PB ini menjadi inspirasi keluarga-keluarga Kristen. Sangat banyak contoh kehidupan keluarga-keluarga yang tercatat di dalam Alkitab (PL, PB). Kisah-kisah itu dapat dicontohi tetapi ada pula yang harus diambil pelajaran darinya.
Sudah sangat banyak renungan dan akan sangat banyak lagi renungan yang akan disampaikan para pengkhotah dalam bulan keluarga. Bahkan pada masa ini orang akan dengan mudah mengakses internet untuk membaca infomrasi tentang keluarga-keluarga kristen dan non kristen yang bahagia. Beberapa contoh websait yang dapat dibaca seperti ini: http://www.davidservant.com; http://artikel.sabda.org; https://bible.org; www.carmelia.net; http://kalamkudus-siantar.com dan masih banyak lagi.
Jika begitu, apakah keluarga-keluarga di lingkungan GMIT dan denominasi gereja hari ini benar-benar menjadi keluarga-keluarga kristen di tengah-tengah dunia yang memberi kemewahan dan kemanjaan? Mari merenung di bulan keluarga.
By : Heronimus Bani