Idiom dalam Bahasa Amarasi (seri tulisan)
Pembaca infontt.com. Admin secara berseri akan menurunkan idiom yang menggunakan bahasa daerah Amarasi. Idiom yang akan diturunkan dalam seri tulisan ini, kalimat-kalimatnya menggunakan anggota tubuh.
Fefaf, Mulut
feef a’pahat, feef a’paah artinya, mulut terbuka; maksudnya orang yang suka umbar janji.
feef akreot, feef akreon artinya, mulut berjerat; maksudnya orang yang suka berbicara dengan tujuan tersembunyi menjerat/menjebak lawan bicara.
feef ankonan artinya, mulut berlubang; maksudnya orang yang suka banyak bicara, tidak bisa jaga rahasia.
feef mainuan artinya, mulut lebar, mulut luas; maksudnya orang yang suka bicara panjang-lebar, sering tanpa peduli perasaan orang lain.
feef a’teme; feef a’teem artinya, mulut tertutup rapat (MK, mulu takancing); orang yang tidak bicara apapun sekalipun pada masalah genting dan penting.
feef baisenut artinya, mulut menghatur sembah/hormat; maksudnya, percakapan awal menyampaikan rasa hormat.
feefn ii kah artinya, sangat bermulut; maksudnya, cerewet; banyak bicara.
feef mafaun artinya mulut tebal; maksudnya orang yang suka bicara tanpa malu-malu.
feef mahata’ artinya, mulut gatal; maksudnya orang yang tidak bisa mengontrol percakapannya sendiri; kritis tanpa kontrol.
feef mainikin artinya mulut dingin; maksudnya orang yang bicaranya menyejukkan; orang yang mulut (air liurnya dicampur ramuan obatan) semprotannya menyembuhkan.
feef mapipi’ artinya, mulut banyak getar; maksudnya orang yang bicaranya teratur; runut, jelas terdengar ucapan dan jelas maksud.
feef reko artinya, mulut baik; maksudnya orang yang isi percakapannya baik; sering pula dikonotasi sebagai maksud buruk disampaikan secara manis dan indah dalam ucapan yang terdengar.
feef ruman, feef ruum; feef ruum-ruum artinya, mulut tanpa isi; maksudnya hanya bicara saja tidak ada sesuatu barang/benda sebagai tanda buktinya.
Nanti dilanjutkan.
By : Heronimus Bani
Mari baca sebentar teks Alkitab Yakobus 3:5-6 dalam bahasa Amarasi dan terjemahannya dalam bahasa MK dan Bahasa Indonesia (TB)
On naan amsa’, hit fefak. Fefak re’ ia, aan’-ana’. Mes in meupn ein, maineun besi! Naan on re’ sapriu aan’ es, re’ bisa nout nareu’ nais kou’ goes.Fefaf naan, on re’ ai piin ii nnuan on. Hit bisa tpaek hit fefak he tareu’ are’ kanan rasi. Hit fefak ia bisa naru’ hit i’moink ii no mes-mese’. Rais amre’ut amfaun nbi pah-pinan ia, anpoin na’kon ansian ii in fefan. Ma niut reu’f ein sin a’naak kou’ goe msa’, npaek mansian ii in fefan he nanaob in mepun.
Bagitu ju deng kotong pung mulu. Mulu tu, kici. Ma dia pung pakariang besar mati pung!
Itu sama ke bunga api kici yang bisa bakar abis utan anteru. Mulu tu, sama ke lida api. Kotong bisa pake kotong pung mulu ko bekin rusak banya hal. Kotong pung mulu bisa bekin ancor kotong pung idop anteru. Banya parkara jahat di ini dunya kaluar dari orang pung mulu. Deng setan dong pung bos ju pake orang pung mulu ko kasi jalan dia pung pakariang.
(TB)Bahasa Indonesia (menggunakan kata anggota tubuh lidah)
Demikian juga lidah walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar. Lihatlah betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara angota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan olehapi neraka.