Amarasi, -.infontt.com.- Desa Oebesi Kecamatan Amarasi Timur terbentuk pada tahun 1968. Desa ini menggabung wilayah Ketemukungan (‘Nakaf) Si’uf, Bimous dan Boitimu. Nama desa semula adalah Oebes, yaitu akronim Oekaunoe, Bimous dan Si’uf, begitu kata bapak Ataupah, mantan Kepala Desa Oebesi pertama. Kampung Oekaunoe yang menjadi bagian dari Kefetoran Oekabiti ditarik bergabung ke Oenoni. Sedangkan kampung Boitimu yang menjadi bagian dari Kefetoran Buraen digabung bersama Si’uf dan Bimous dalam desa Oebesi. Menurut Ataupah, entah kapan nama Oebes menjadi Oebesi. Ia tidak mengetahuinya. Satu hal yang pasti itu adalah gabungan Oekaunoe, Bimous dan Si’uf. Boitimu tidak disebutkan dalam akronim itu karena dipaksa masuk oleh pemerintah swapraja/kecamatan Amarasi di bawah V. H. R. Koroh, Ruben Taklal dan dibantu anggota DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang, Ruben Abineno.
Kepada Ataupah ditanyakan tentang masa-masa awal desa Oebesi dibandingkan dengan masa kini, ia katakan memang berbeda jauh. Dulu satu kecamatan saja. Sekarang sudah 4 kecamatan. Ibukota kecamatan yang dulu di Oekabiti, sekarang Amarasi Timur ibukotanya di Pakubaun, sehingga hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai ke sana karena desa tetangga.
Bila dulu mau ke Oekabiti untuk melanjutkan ke Kupang harus melewati jalan yang belum beraspal dan belum ada jembatan. Sekarang sudah ada jembatan.