Puing-puing tanaman telah bertebaran termakan tanah
Aku tak bernyawa lagi
Nafasku telah terpenggal oleh angkuh roda buldozermu yang tak kenal siapa tuan, siapa pemilik
Kau serakah menyerang aku membabibuta remukkan nyawa yang kokoh berdiri diantara seribu penghuni alam yang tak kenal siapa kau
Kau bukan apa-apanya aku
Kau tak punya hak atas aku namun kau hardik aku dengan amarah yang membuta dan
geram yang membara
Aku salah apa
sampai nafasku kau penggal, mulutku kau sumbat seolah aku adalah kau yang serakah khianati nurani
:”Semua demi pembangunan
semua demi kemajuan”
katamu angkuh
Namun ingatlah penguasa….
Membangun tak harus mengorbankan yang berdiri kokoh tanpa salah.
Riangkemie, 13042016