Fatule’u,-.infontt.com.– Seharian (02/03/2016) awak infontt.com “plesir” di sekitar Fatule’u. Sekedar jalan untuk melihat-lihat situasi pedesaan Fatule’u mungkin ada yang bisa dijadikan berita menarik. Rutenya dari Lili-Camplong-Silu/Camplong 2, balik lagi melewati jalur poros tengah. Semakin mendaki, mendaki. Semakin mendaki pemandangan indah di perbukitan berbatuan besar. Di lembah kota kabupaten Kupang terlihat amat jelas. Pemandangan yang menarik.
Pemukiman yang saling berjauhan memungkinkan tidak terjaminnya kenyamanan terhadap kepemilikan ternak. Pemandu awak banyak bercerita tentang kondisi masyarakat di daerah ini. Menarik. Rasanya masyarakat sedikit grogi berhadapan dengan orang baru.
Tidak dengan satu keluarga di desa Nunsaen Kecamatan Fatule’u Tengah. Bapak Benyamin Kake dan sang isteri Nelci Kake-Olla. Ketika banyak warga masyarakat di desa Nunsaen dan sekitarnya bergelut dengan tanaman jagung yang belum menghasilkan, pasangan suami-isteri ini justru sudah panen. Awak infontt.com kaget. terjadilah tanya jawab seperti ini:
“Mama dong su penen ee? Ini semua orang di Fatule’u ko di ini desa sa yang panen jagung?”
“Sonde pak, hanya botong di ini ruma sa. botong pung kabon sandiri yang ada hasil.”
“Karmana ko bagitu? Mama dong tanam duluan ko?”
“Sonde, botong tanam sama-sama. Ujan turun tanggal sepuluh bulan sablas. Botong di desa Nunsaen tanam. Ma, ini pak musti tau, beta tanam ma ada do’a!”
“Mama do’a bilang apa?”
“Tuhan kasi beta embun ko beta pung jagung bisa idop. Itu sa beta pung do’a. Beta parcaya. Andia ko sakarang beta pung kabon su ada hasil.”
Wow… Luar biasa. Sungguh-sungguh ini bukti iman. Ketika orang lain mengeluh karena kepanasan dan do’anya minta hujan, mama Nelci Kake justru meminta embun. Inspirasi do’a mungkin dari do’a berkat dari Isak pada anaknya Yakop (Kej.27:27-28)
Awak infontt.com dihadiahi beberapa bulir jagung baru yang baru dibawa dari ladang bapak Benyamin Kake dan mama Nelci Kake-Olla. Terima kasih. (roni/del)